REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Momen bulan suci ramadhan ternyata dapat mempererat kerukunan masyarakat Indonesia di negeri jiran dengan warga negara Malaysia.
Hal itu terlihat dalam dalam acara berbuka puasa yang diselenggarakan oleh Yayasan Ikatan Rakyat Malaysia Indonesia (Yirmi), Jumat (13/7) malam.
Dalam kegiatan itu, sejumlah perwakilan dari komunitas masyarakat Indonesia di negara ini dan juga perwakilan masyarakat Malaysia melakukan kegiatan berbuka puasa bersama diteruskan shalat Maghrib, Isya dan Tarawih berjamaah.
Komunitas warga Indonesia yang hadir di antaranya dari Permai (Perhimpunan Masyarakat Indonesia di Malaysia) dan IKMP (Ikatan Komunitas Merah Putih) serta perwakilan dari Kedutaan Besar Republik Indonesia.
Dari pihak Malaysia juga tampak hadir dari Yirmi dan perwakilan Iswami di Malaysia (Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia) serta beberapa tokoh masyarakat Malaysia.
Dalam acara itu, mantan Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan, Tan Sri Rais Yatim yang juga penggagas Yirmi ini ikut berbuka bersama bahkan beliau ikut shalat Tarawih.
Rais Yatim menyambut gembira acara berbuka puasa dengan masyarakat Indonesia yang tinggal di Kuala Lumpur dan sekitarnya yang memiliki garis keturunan dari sejumlah suku-suku di Indonesia.
Bahkan kegiatan positif yang mempertemukan masyarakat kedua negara tidak hanya saat bulan Ramadhan tapi juga diteruskan dengan program lainnya.
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur sangat mendukung program-program yang dilakukan oleh komunitas Indonesia dan Malaysia yang berlandaskan untuk memperkuat hubungan rakyat kedua negara serumpun dan bertetangga ini.
Wakil Duta Besar Untuk Malaysia, Mulya Wirana melihat kegiatan seperti berbuka puasa ini bukan sesuatu kegiatan yang dipaksakan dari atas tapi ditumbuhkan dari bawah sehingga antar sesama masyarakat saling mengenal. "Kegiatan People to People (antar masyarakat) ini tidak hanya simbol tapi terbentuk dan terbina dengan baik," ungkapnya.
Oleh karena itu, kata dia, kegiatan ini merupakan langkah konkret dalam membina hubungan antar-masyarakat.