REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bulan suci Ramadhan bukan hanya milik umat Islam saja tetapi juga masyarakat Inggris. Itulah misi yang tengah ditempuh Muslim Inggris saat ini.
Mereka coba memanfaatkan momentum Ramadhan dengan berbagi kepada kalangan tak mampu sembari meluruskan kesalahpahaman tentang Islam.
"Kami ingin, Ramadhan tahun ini dapat meluruskan kesalahpahaman tentang Islam," ungkap Omar Talha, pakar studi Timur Tengah dan Afrika, seperti dikutip BBC, Sabtu (13/7).
Karena itu, kata dia, aktivitas Ramadhan tidak hanya melibatkan Muslim tetapi juga non-Muslim. Itu terlihat dari bantuan yang diberikan tidak hanya dikhususkan bagi kalangan Muslim saja tetapi juga kalangan non-Muslim. "Kami berwajiban melayani masyarakat London secara luas," katanya.
Secara khusus, Muslim London membangun tenda berbuka di Bloomsbury. Di tenda ini, dibagi-bagikan makanan dan minuman ketika puasa tiba. Yang menarik, bantuan ini juga datang dari restoran dan lembaga amal non-Muslim.
"Sejumlah warga lokal memang membaca iklan kami, dan mereka tertarik ambil bagian," katanya.
David Muller, wisatawan asal Swiss, memuji inisiatif umat Islam. Menurut dia, acara semacam ini perlu dilakukan. Dengan harapan banyak orang yang akan tahu tentang Islam dan Muslim. "Saya pikir akan lebih banyak yang akan datang. Jadi, inisiatif macam ini sangat berharga," katanya.
Ke depan, Muslim Inggris berencana menjadikan Trafagal Square sebagai pusat kegiatan selama Ramadhan. Tempat ini dipilih karena merupakan pertemuan seluruh lapisan masyarakat. "Kalau jadi, ini akan menjadi pusat keberagaman Inggris," katanya.