Sabtu 13 Jul 2013 13:34 WIB

TKI Padati Pelabuhan Nunukan Lebih Cepat dari Prediksi

Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Timur.
Foto: flickr.com
Pelabuhan Tunon Taka Nunukan, Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN--Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Sabah Malaysia mulai memadati Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara untuk mudik lebaran, Jumat malam (12/7).

Kepala Pos Tempat Pemeriksaan Keimigrasian Pelabuhan Internasional Tunon Taka Kabupaten Nunukan, Nasution di Nunukan, Sabtu (13/7) mengaku perkiraan suasana mudik lebaran bagi TKI dari Sabah pada pertengahan bulan suci Ramadhan 1434 Hijriyah ternyata meleset.

Ia menegaskan, meskipun ibadah puasa baru memasuki hari ketiga namun suasana mudik lebaran mulai berlangsung. Saat ini dermaga dan armada kapal angkutan resmi padat penumpang.

"Memang kelihatannya mudik lebaran bagi TKI sudah mulai terlihat kemarin (Jumat). Perkiraan sebelumnya mudik lebaran baru berlangsung pertengahan puasa ternyata meleset," ujarnya.

Nasution memperkirakan jumlah penumpang ke tujuh armada kapal resmi Nunukan-Tawau Malaysia yang berangkat setiap hari itu mulai disesaki penumpang yang sebagian besar TKI asal Sabah.

Memperhatikan suasana tersebut, maka kemungkinan besar akan semakin banyak yang mudik lebaran hari ini (Sabtu) bertepatan adanya kapal swasta yang akan berangkat tujuan pelabuhan Nusantara Parepare Sulawesi Selatan.

"Kita perkirakan hari ini akan semakin banyak TKI yang akan pulang kampung untuk hari raya Idul Fitri 1434 Hijriyah karena bertepatan pemberangkatan kapal swasta tujuan Parepare," jelas Nastuion.

Pantauan di Pelabuhan Domestik Nunukan, buruh pelabuhan mulai sibuk mengangkut barang TKI yang naik ke KM Cattleya disertai ratusan penumpang yang sebagian besar TKI itu secara berkelompok memasuki dermaga pelabuhan sejak pagi.

Jumlah TKI yang mudik diperkirakan akan berlangsung hingga malam hari, sambil menunggu kedatangan ke tujuh armada kapal angkutan resmi dari Tawau.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement