REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, Jateng, hingga Sabtu malam masih mendata jumlah rumah rusak akibat gempa bumi berkekuatan 4,7 Skala Richter (SR) yang terjadi pada pukul 08.10 WIB.
"Kami masih melakukan pendataan terhadap jumlah rumah yang rusak akibat gempa tersebut," kata Kepala Pelaksana BPBD Brebes Rais Khana melalui Kepala Seksi Kesiapsiagaan Warseno, di Brebes.
Berdasarkan data yang diterima hingga pukul 21.00 WIB, kata Warseno, jumlah rumah yang mengalami kerusakan sebanyak 12 unit. Dalam hal ini, lanjut dia, gempa di Kecamatan Salem mengakibatkan satu rumah rusak berat dan dua rumah rusak ringan, sedangkan di Kecamatan Banjarharjo terdapat dua rumah rusak berat dan sembilan rumah rusak ringan,
Menurut dia, korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan untuk sementara mengungsi ke rumah-rumah saudaranya. Ia mengatakan bahwa pihaknya masih mengoordinasikan penanganan pascagempa.
"Data tersebut masih bersifat sementara. Rencananya besok pagi, sehabis sahur, Bupati Brebes bersama Kepala Pelaksana BPBD akan ke lokasi gempa," katanya.
Saat dihubungi melalui saluran telepon, Camat Salem Sumarno mengatakan bahwa jumlah rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa di kecamatan ini mengalami perubahan.
"Berdasarkan hasil pendataan terbaru, di Desa Gunung Tajem terdapat 17 rumah mengalami kerusakan, lima di antaranya tidak bisa dihuni dan lainnya retak-retak, sedangkan di Desa Tlapar terdapat dua rumah rusak ringan. Tidak ada korban jiwa dalam bencana gempa ini," katanya.
Menurut dia, warga yang rumahnya mengalami kerusakaan akibat gempa, untuk sementara tinggal di rumah-rumah saudaranya.
Gempa berkekuatan 4,7 SR yang terjadi pada Sabtu, pukul 08.10 WIB, berpusat di daratan pada koordinat 7,06 lintang selatan dan 108,73 bujur timur serta kedalaman 10 kilometer, yang berlokasi di sekitar 15 kilometer barat daya Brebes, Jawa Tengah, atau 29 kilometer tenggara Kuningan, Jawa Barat.