REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Lima orang diduga teroris tewas dibunuh pada dini hari Sabtu oleh tentara dalam operasi keamanan di Semenanjung Sinai Mesir, kantor berita resmi MENA mengutip satu sumber keamanan.
"Lima orang tewas pada Sabtu dini hari, dalam skala operasi keamanan yang luas oleh angkatan bersenjata untuk menghapus unsur-unsur penjahat, meningkatkan jumlah korban tewas dari para teroris sejak 30 Juni menjadi 37 orang, sementara 42 lainnya menderita luka parah," kata sumber itu ditambahkan.
Sebelumnya Kantor Berita MENA mengatakan orang bersenjata tak dikenal telah melepaskan tembakan pada sebuah pos pemeriksaan keamanan di Arish, Sinai Utara. Polisi baku tembak dengan kelompok bersenjata itu, tidak ada laporan tentang ini.
Sumber-sumber keamanan mengatakan pria bersenjata bertopeng itu bepergian di SUV mulai menembak secara acak ke arah tentara yang dikerahkan di luar Bandar Arish.
Pekan lalu, setidaknya lima tentara tewas di Sinai Utara dalam serangan bersenjata oleh kelompok garis keras di Bandara Internasional Arish, sebuah kamp keamanan di Rafah, sebuah kantor polisi dan dua pos pemeriksaan keamanan di Sheikh Zuwaid dan tempat keamanan lainnya.
Serangan itu terjadi setelah tentara Mesir menggulingkan Presiden Mohamed Moursi pada 3 Juli dalam menanggapi jutaan demonstran yang menuntut pemindahannya karena "maladministrasi" sejak dia berkuasa tahun lalu.