REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Sabtu (13/7), mengutuk pembunuhan tujuh prajurit pemelihara perdamaian dari Tanzania di Darfur Selatan, Sudan. Ban menyebut serangan itu sebagai pembunuhan keji.
Ban marah saat mengetahui serangan tersebut oleh beberapa penyerang yang tak dikenal yang menyergap rombongan personel militer dan polisi Operasi PBB-Uni Afrika di Darfur (UNAMID) di Khor Abeche, Darfur Selatan, kata juru bicaranya di dalam satu pernyataan.
"Sekretaris Jenderal mengutuk serangan keji ini terhadap UNAMID, yang ketiga dalam tiga pekan, dan berharap Pemerintah Sudan akan menyeret para pelakunya ke pengadilan," kata juru bicaranya, seperti dilansir dari Xinhua, Ahad (14/7).
"Tujuh prajurit pemelihara perdamaian dari Tanzania tewas dan 17 lagi cedera. Di antara prajurit yang cedera terdapat empat personel polisi UNAMID, termasuk dua perempuran, dan 13 personel militer," kata juru bicara itu sebagaimana dilaporkan Xinhua.
Sejak penggelaran UNAMID pada awal 2008, Misi tersebut telah kehilangan lebih dari 40 personelnya dalam berbagai serangan oleh pria tak dikenal yang bersenjata di wilayah itu. Saat ini, UNAMID memiliki lebih dari 19.550 personel militer dan 6.400 polisi di Darfur Selatan, Sudan.