REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan anggota Asosiasi Honda DKI Jakarta menggelar acara buka bersama di kompleks Masjid Agung At-Tin, Jakarta Timur, Ahad (13/7). Mereka terdiri berbagai komunitas, seperti Honda Revo Club DKI Jakarta, Honda Mega Pro Club Chapter DKI Jakarta, yang membentuk satu klub di bawah naungan dealer Honda.
Sembari menunggu waktu berbuka, puluhan orang yang mengenakan seragam serba hitam itu berkumpul di panggung utama 'Republika Ramadhan Fair'. Agendanya, mereka mendengar tausiah dari Ustaz Erick Yusuf.
Dalam ceramahnya, Ustaz Erick Yusuf mengingatkan agar berbagai komunitas di bawah naungan Honda untuk menggelar acara yang bisa menarik simpati masyarakat. Pasalnya, ketika ramai kasus geng motor, anggota komunitas sepeda motor mendapat sorotan aparat dan masyarakat.
Namun, karena dalam perjalanannya komunitas sepeda motor itu sering menggelar bakti sosial, kata Erick, pandangan masyarakat akhirnya berubah. "Paguyuban atau komunitas harus terlibat dalam berbagai kegiatan positif lainnya dengan menggandeng media agar citranya baik di mata masyarakat," kata pemrakarsa iHAQi itu.
Menurut Erick, bulan Ramadhan sangat baik bagi siapa pun yang merencanakan acara. Karena itu, ia mengapresiasi anggota Asosiasi Honda Jakarta yang mau ngabuburit di dekat masjid.
"Sebelum orang mau berbuka, siap-siap saja untuk berdoa karena sangat makbul. Ini harus diketahui," ujar Erick.
Koordinator Honda Mega Pro Club Chapter DKI Jakarta Reza Gustama, mengatakan, puluhan anggotanya mendatangi 'Republika Ramadhan Fair' karena dinilai sangat sesuai dengan misi paguyuban. Selain karena sebagai bentuk kerjasama untuk menjalin silaturahim, juga lantaran ingin mengisi bulan Ramadhan dengan agenda touring bermanfaat.
"Sebulan ini, kami ingin meramaikan berbagai acara yang akan kami datangi, yang sekiranya positif bagi masyarakat," ujar Reza.
Ia mengatakan, Honda Mega Pro Club Chapter DKI menjadwalkan kegiatan sahur on the road pada pertengahan puasa. Hal itu dilakukan untuk membantu masyarakat yang sedang melakukan perjalanan. Selain itu, pihaknya juga bakal berkunjung ke panti asuhan yatim piatu untuk memberikan tali asih sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.
Reza tidak memungkiri, kegiatan itu dihelat sebagai upaya untuk menumbuhkan persepsi positif di kalangan masyarakat. Kalau selama ini, pandangan masyarakat cenderung negatif dan hanya identik dengan kebut-kebutan, ia ingin mengubah dengan memberi contoh kegiatan nyata.