REPUBLIKA.CO.ID, Indonesia Dream Team gagal mengulangi kesuksesan klub sepak bola Surabaya, Niac Mitra, yang pernah mengalahkan Arsenal 2-0 pada 1983 silam. Menjamu Arsenal di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (14/7) malam, Sergio van Dijk cs takluk 0-7.
Tujuh gol kemenangan Arsenal diciptakan oleh Theo Walcott pada menit ke-19, Chuba Akpom pada menit ke-53, Olivier Giroud pada menit ke-71 dan 73, Lukas Podolski pada menit ke-83, Kristoffer Olsson pada menit ke-85 dan Thomas Eisfeld pada menit ke-87.
Indonesia Dream Team tak mampu mencetak satu pun gol ke gawang the Gunners yang dijaga oleh Lukasz Fabianski. Adalah Boaz Solossa yang hanya mampu tampil gemilang di Gelora Bung Karno, sedangkan para penggawa Indonesia Dream Team lainnya kurang maksimal.
Kisah kekalahan telak Indonesia Dream Team ini pun menambah deretan kekalahan tim Indonesia sebelumnya dari Arsenal. Pada 1983 silam, Arsenal yang kali pertama datang ke Tanah Air telah mempercundangi tiga klub Indonesia.
Pasukan Gudang Peluru yang kala itu dilatih Terry Neill, memulai rangkaian tur mereka di Medan pada 16 Juni 1983. Klub lokal VSP (kini PSMS Medan) menjadi lawan mereka.
Arsenal menang telak 3-0 dan kemudian melanjutkan tur ke Jakarta. Di sana mereka mengalahkan VSPSSI (timnas SEA Games), dengan skor yang lebih telak lagi, yakni 5-0.
Namun, cerita berbeda hadir di Surabaya. Niac Mitra, lawan yang kala itu baru berusia empat tahun, tanpa diduga berhasil menang atas Arsenal dengan 2-0.