REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Minggu mengutuk keras penyerangan pasukan PBB-Uni Afrika di Darfur, Sudan, yang menewaskan tujuh prajurit penjaga perdamaian.
Sebuah pernyataan bulat dari semua 15 anggota Dewan Keamanan PBB mengutuk keras serangan pada Sabtu terhadap patroli pasukan Misi PBB-Uni Afrika di Darfur (UNAMID).
Dewan menyebut serangan itu salah satu serangan paling parah pada UNAMID sejak penempatannya pada tahun 2007. Tujuh orang tewas tersebut merupakan warga Tanzania.
''Tujuh penjaga perdamaian lain dan polisi terluka, dua serius,'' kata keterangan pejabat PBB.
Dewan mendesak pemerintah Khartoum cepat menyelidiki insiden tersebut dan membawa para pelaku ke pengadilan.
PBB membuat seruan serupa setelah serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian di Sudan. Namun, sumber PBB mengatakan mereka tidak tahu siapa yang bertanggung jawab.
Sekitar 50 orang penjaga perdamaian UNAMID, yang memiliki 20.000 polisi dan tentara, telah kehilangan nyawa mereka sejak penempatan pada lima tahun lalu.
Pemberontak di Darfur selama satu dekade melakukan perlawanan terhadap pemerintah. Namun, UNAMID mengatakan bentrokan antar suku dan kelompok etnis bertanggung jawab terhadap kondisi yang semakin memburuk di negeri tersebut tahun ini.