Selasa 16 Jul 2013 02:12 WIB

Busana Muslim Laris Manis Diborong

Pameran busana Muslim
Foto: Antara
Pameran busana Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG---Permintaan busana muslim di Kota Kupang dan sekitarnya sejak Bulan Puasa 1434 Hijriah cukup tinggi, sehingga sejumlah distributor harus menambah pesanan ke pusat produksi di Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan konsumen di wilayah itu.

"Permintaan busana muslim sejak menjelang pelaksanaan Ramadhan saat ini (pekan pertama Bulan Puasa 1434 Hijriah, red.), di sejumlah toko dan pasar swalayan dalam Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), cukup tinggi, sehingga harus mendatangkan lagi guna menambah stok yang ada agar tetap tersedia," kata pemilik swalayan Gaya Busana, Haris.

Ia mengatakan permintaan berbagai jenis busana seperti "gamis" dan "koko" terbanyak dan terlaris datang dari kaum muslimat dan anak-anak. "Seharian swalayan yang letaknya cukup strategis itu, yakni di Jalan Soeharto, tepatnya di depan Kantor Asuransi Bumi Putra 1912 itu atau terpaut sekitar 250 meter dari Pasar Inpres Naikoten itu bisa mencapai 50 orang dari sebelumnya pada Ramadhan 1433 Hijriah," katanya.

Ia mengatakan tidak ada pemotongan harga, seperti yang dilakukan di pusat pembelanjaan lainnya di Kota Kupang, karena harganya sudah standar dari Jakarta. "Jika ilmu bisnis diterapkan, perlu ada penambahan harga dari harga yang standarkan di Jakarta sebagai pengganti biaya ongkos pengiriman, namun di Gaya Busana Kupang, hal itu tidak diberlakukan," katanya.

Meskipun demikian, katanya, permintaan akan busana muslim tetap tinggi, karena saat ini busana Muslim sudah tidak lagi dianggap sebagai simbol seseorang yang fanatik, tetapi telah menjadi tren sebagian besar wanita muslim Indonesia. "Suasana agama di Indonesia sudah sangat terbuka, oleh karenanya banyak yang berbusana muslim ke berbagai tempat, seperti ke perkantoran, sekolah-sekolah, bahkan hotel berbintang," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement