REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Anak jalanan dan warga miskin yang sekolah gratis di masjid terminal (master) sekitar Terminal Depok terancam berhenti sekolah. Pasalnya, gedung sekolah tersebut bakal digusur karena ijin hak guna lahan di terminal sudah habis.
Ketua Yayasan Bina Insani Mandiri yang mengelola sekolah tersebut, Nur Rohim menjelaskan, ijin tersebut memang sudah habis pada 2012 sehingga memang harus dipindahkan. Saat ini, pihaknya berupaya untuk berkompromi agar pihak pengembang menyediakan lahan sebagai kompensasi penggusuran tersebut.
"Sebenarnya hak guna terminal habis 2012 dan penggusuran ini sudah dilaksanakan enam bulan lalu,"ujarnya saat ditemui RoL di Terminal Depok, Senin (15/7).
Dia menjelaskan, pihak yayasan sudah berupaya berkompromi dengan pihak wali kota dan pihak pengembang. Hasilnya, penggusuran bakal dilakukan usai lebaran.
Dari 6.000 meter lahan yang digunakan oleh yayasan, terdapat 2.000 meter lahan yang akan digusur. Beberapa bangunan yang bakal kena gusur adalah masjid, kelas untuk pendidikan anak usia dini (paud), SMP dan dapur umum.
"Sosialisasi sudah ada, kita sudah dalam tahap kompromi. Lahan-lahan yang bakal kena bakal direlokasi tapi relokasi ini yang belum menjadi titik temu,"ujarnya.
Sekolah ini menampung sekitar 5.000 siswa yang berasal dari anak jalanan dan warga miskin sekitar. Tak hanya itu, yayasan juga menyelenggarakan kelas wirausaha untuk anak jalanan. Beberapa lulusan dari Master berhasil kuliah di universitas terkemuka seperti Universitas Indonesia.