REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Kematian seekor gajah sumatra yang dikenal dengan nama Genk masih terus diselidiki. Pihak kepolisian bersama Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menduga ada unsur kesengajaan dalam kasus ini.
"Berdasarkan jerat (terpasang), ada unsur kesengajaan. Karena berada di kampung, kami masih mencari informasi dan saksi dari warga," ujar Kepala BKSDA, Amon Zamora, Senin (15/7).
Gading gajah malang ini sudah hilang saat petugas BKSDA sampai di lokasi. Panjang gading yang hilang sekitar 50 sentimeter. Umur Genk diperkirakan sekitar 20 tahun. Amon kini telah menngintruksikan untuk mengubur jasad gajah yang masih teronggok di lokasi penjeratan.
Kasus kematian gajah diakui bukan pertama kali terjadi di Aceh. Dari 23 kabupaten yang ada, sebanyak 19 kabupaten dinyatakan bermasalah dengan mamalia bertubuh tambun ini.
Gajah dikatakan punya karakter hidup untuk makan. Hobi 'nyemil' gajah pun tak kalah sering. Kebiasaan ini pun yang akhirnya membentuk semacam jalur yang biasa dipakai gajah untuk mencari makan. Serombongan gajah kerap menggunakan jalur yang sama setiap kali lapar. "Nah, bekas jalur gajah ini yang suka dipakai ke kampung manusia," ujar Amon.