REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Bupati Kulonprogo H Hasto Wardoyo, mengatakan Masa Orientasi Sekolah (MOS) merupakan wahana untuk saling mengenal antar siswa. Karena itu, setelah mengikuti MOS jangan sampai menimbulkan rasa kebencian.
Hasto Wardoyo mengemukakan hal itu ketika menjadi inspektur upacara di SMKN 1 Temon, Kulonprogo pada hari pertama masuk sekolah dan pembukaan MOS, Senin (15/7). Upacara diikuti para guru, Kadinas Pendidikan Sri Mulatsih Damar Rahayu, dan pamong sekolah dari personil TNI Angkatan Laut.
"MOS jangan sampai mengarah pada kegiatan yang menimbulkan suatu kebencian atau akhlak yang kurang baik, kurang terpuji di antara kita yang perlu dijaga bersama-sama," kata Hasto.
Dijelaskan Hasto Wardoyo, prinsip MOS merupakan dinamika kelompok untuk bisa saling mengenal antara satu dengan yang lain. Karena itu, Hasto meminta agar diketahui harapan siswa baru selama sekolah di SMKN 1 Temon.
"Jangan sampai bapak ibu guru tidak tahu agar bisa membimbing dengan baik," kata Hasto.
Selain itu, guru juga harus mengetahui kekhawatiran masing-masing anak, khususnya kondisi fisiknya. "Ketika ada kegiatan yang membutuhkan fisik kuat, ketika salah satu siswa ada yang kakinya sakit atau mungkin pernah patah, itu bagian dari kekhawatiran dan harus menjadi catatan besar guru," katanya.
Pada kesempatan itu Hasto juga menceritakan pengalaman belajar pada masa –masa sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk memberi motivasi kepada para siswa tentang masih minimnya tenaga–tenaga di bidang kelautan. Padahal potensi laut yang dimiliki negara Indonesia ada jauh lebih besar di banding potensi yang ada di daratan.
Sementara Kepala Sekolah SMKN 1 Temon, Rokhmadi mengatakan MOS berlangsung selama tiga hari Senin- Rabu (15-17/7) yang diikuti 149 siswa baru/taruna, terbagi empat jurusan yaitu Nautika, Teknika, Processing dan Geologi Pertambangan.
Tema MOS adalah 'Kita Siapkan Taruna Untuk Mendukung Program Bela dan Beli Kulonprogo.' Materi meliputi motivasi dan kebijakan sekolah, empat pilar kebangsaan dan bela negara dari TNI AL. Potensi laut di wilayah Kulonprogo dari Dinas Kepenak, Penanggulangan Narkoba dan tertib berlalulintas dari Polres, Potensi Pertambangan dari Dinas Perindag ESDM, Pemilu dari KPUD, Organisasi, Kesehatan remaja dari Puskesmas Temon dan Kurikulum, yang diharapkan dengan MOS siswa baru dapat menyesuaikan budaya dan tata tertib di sekolah, serta berwawasan luas," kata Rokhmadi.