REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC---Wartawan VOA Julie Taboh mendatangi sebuah masjid di Washington dan berbincang dengan sebagian Muslim mengenai makna Ramadhan bagi mereka.
Warga Muslim Amerika berkumpul di rumah, masjid dan Islamic Center di seluruh negeri untuk melaksanakan ibadah Ramadhan.Di Masjid Dar Al-Hijrah di luar Washington DC, warga Muslim Amerika dari berbagai latar belakang berkumpul pada bulan suci Ramadhan.
Imam Johari, salah seorang direktur masjid itu, mengatakan Ramadhan adalah waktu bagi umat Islam untuk meningkatkan ketakwaan mereka terhadap Allah SWT. "Jadi dasar Ramadhan adalah untuk mendekatkan diri kita dengan Allah dengan berpuasa dan menahan nafsu dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari," kata Johari.
Bagi Carla Claure, Ramadhan adalah waktunya untuk melakukan refleksi yang lebih mendalam. Ia mengatakan, "Tentunya saya mempraktikkan ajaran agama sepanjang tahun tetapi selama Ramadhan saya menjadi lebih tekun. Saya berupaya lebih banyak berdoa. Itu membuat saya lebih dekat dengan Tuhan.”
Junaid Khan yakin bulan suci ini bisa mengubah hidup. "Ada yang mengatakan hanya perlu waktu satu bulan untuk mengubah hidup seseorang, jadi bulan suci Ramadan dapat mempengaruhi karakter seseorang, dan cara hidup mereka, untuk menjadi orang yang lebih baik," kata Junaidi.
Sementara, Adam Dirbigi mengatakan bahwa ia telah berpuasa selama bulan Ramadhan sejak usia enam tahun. "Saya berpuasa karena banyak orang di Afrika, seperti orang miskin yang tidak punya apapun untuk dimakan, saya jadi bisa merasakan apa yang mereka rasakan," ujarnya.