REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Merosotnya prestasi sepak bola Indonesia mengundang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ikut berkomentar. Ia mengatakan, krisis kepemimpinan dalam tubuh PSSI dan pemangku kepentingan lainnya menjadi salah satu penyebab.
"Prestasi tim nasional semakin menurun. Hal tersebut harus menjadi perhatian khusus terutama dalam pembenahan masalah kepemimpinan yang nantinya akan berpengaruh kepada manajemen persepakbolaan nasional dan pembangunan karakter," kata Prabowo Subianto di Jakarta, Senin.
Saat jumpa pers "Deklarasi Enam Program Aksi Transformasi Bangsa Partai Gerindra",vdia meyakini tidak ada pemain sepak bola yang tidak berkualitas. Penentu kualitas sepak bola adalah kualitas pemimpinnya.
"Jadi sebaiknya mencari pemimpin yang baik dulu dan kemudian baru bicara masalah permainannya," kata dia.
Pernyataan Prabowo tersebut keluar setelah tim Indonesia dikalahkan oleh tim dari Liga Utama Inggris Arsenal dengan skor telak 7-0. Hasil akhir yang menunjukkan terdapat kesenjangan kualitas persepakbolaan.
Prestasi timnas Indonesia di tingkat Asia Tenggara juga belum bisa disebut membanggakan karena belum sekalipun memenangi Piala AFF, trofi supremasi sepak bola regional zona ASEAN.
"Memang saya pribadi menilai prestasi timnas kita mengalami penurunan. Saya masih ingat Indonesia pernah memiliki prestasi yang membanggakan dengan menahan imbang timnas Rusia 0-0 pada pertandingan Olimpiade 1956. Setelah itu, Indonesia selama bertahun-tahun sempat bertenger di posisi tiga zona Asia," katanya.
Tahun lalu, Indonesia sempat mengalami kekalahan telak 10-0 dari Bahrain pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2014 Grup E.
Banyak pihak yang menganggap konflik dualisme persepakbolaan merupakan penyebab menurunnya prestasi timnas Indonesia