Selasa 16 Jul 2013 14:08 WIB

Penghapusan Pajak Karbon Telan Biaya 3,8 Miliar Dolar AUS

Red:
PM Australia Kevin Rudd
PM Australia Kevin Rudd

CANBERRA -- Kebijakan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd menghapuskan pajak karbon akan menelan biaya sebesar 3,8 miliar dolar Aus dari anggaran negara selama empat tahun mendatang.

Sebelumnya, Rudd menyatakan rencananya untuk beralih ke suatu sistem harga mengambang gaya Eropa setahun lebih awal. Ia mengatakan, rata-rata rumahtangga akan menghemat $380 setahun.

Berbicara di Townsville, ia mengatakan, rumahtangga akan tetap menerima bantuan finansial. Sementarai bantuan untuk bisnis yang kena dampak akan dihentikan pada waktu Australia beralih ke skema perdagangan emisi tahun depan. Biaya itu akan diimbangi dengan langkah penghematan baru, termasuk $1,8 milyar dari perubahan pajak untuk mobil.

Beberapa program lingkungan yang didanai dari pajak karbon juga akan dikurangi, dan langkah penghematan baru akan diterapkan pada layanan publik. "Pemerintah telah memutuskan untuk menghapuskan pajak karbon guna meringankan tekanan biaya hidup untuk keluarga-keluarga dan mengurangi biaya untuk usaha kecil," ujar PM Rudd.

Rudd mengatakan, penghematan 380 dolar Aus per tahun untuk rata-rata rumahtangga termasuk penurunan rekening listrik sebesar 150 dolar Aus dan 57 dolar Aus untuk gas.

Melunak

Sementara itu, sebuah survey tentang sikap orang Australia terhadap perubahan iklim menunjukkan, tentangan terhadap pajak karbon telah melunak. Lembaga Iklim merilis survey tahunannya yang menunjukkan, dua-pertiga orang Australia menerima bahwa perubahan iklim itu nyata dan sudah mulai berdampak.

Ketua lembaga itu, John Connor mengatakan, lebih banyak orang prihatin dengan sikap pemerintah Julia Gillard yang menerapkan  pajak karbon, daripada kebijakan itu sendiri. Ia mengatakan, pajak karbon tetap tidak populer, tapi orang sekarang nampaknya lebih terbuka untuk menerimanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement