Selasa 16 Jul 2013 14:13 WIB

ANZ: Kenaikan BI Rate Beri Dampak Sensitif ke Kredit Properti

Rep: Friska Yolandha/ Red: Mansyur Faqih
Suku bunga bank (ilustrasi).
Foto: Wordpress.com
Suku bunga bank (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang menaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin dinilai akan memberikan dampak sensitif terhadap sektor properti. Head of Institusional PT Bank ANZ Indonesia Sity Lea Samudera mengungkapkan sektor properti paling cepat berdampak atas kenaikan inflasi dan suku bunga.

"Pertumbuhan properti belakangan ini sangat kondusif karena suku bunga kita sangat rendah," kata Sity di Jakarta, Senin (15/7) malam.

Menurutnya, yang membuat sektor properti cukup sensitif adalah kenaikan suku bunga. Hal ini berdampak pada kenaikan suku bunga kredit properti. Terkait pelemahan rupiah, faktor eksternal ikut memberikan pengaruh yang signifikan. Karena di Indonesia sendiri sebetulnya tidak mengalami perubahan apa pun.

Pertumbuhan emerging market sangat dipengaruhi oleh kebijakan pengurangan quantitative easing oleh bank sentral Amerika. Sehingga perpindahan uang ke emerging market dengan sangat cepat. Pelemahan tidak hanya terjadi pada rupiah saja, tetapi juga di nilai tukar negara lain.

Namun Sity menilai BI cukup tanggap dalam menjaga pergerakan nilai tukar. Ia menilai volatilitas rupiah hanya berlangsung sementara. "Fundamental ekonomi Indonesia tetap sama," ujar Sity.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement