REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak Kepolisian Daerah Metro Jaya menjelaskan terkait modus perampokan penukaran uang yang sedang beredar di Ibu Kota.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, mengatakan terungkap modusnya setelah tertangkapnya lima pelaku perampokan dua karyawan perusahaan 'Money Changer', beberapa waktu lalu di Hotel Aston, Taman Rasuna, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Rikwanto menjelaskan, mereka sudah empat kali melakukan perampokan dengan tiga kali berhasil satu gagal. Modus mereka yang paling terkenal ada dua. Pertama, berpura-pura ingin menukarkan uang asing yang jelek dengan yang bagus ditempat yang diminta pelaku. ''Mereka punya cara sendiri untuk meyakinkannya,'' katanya, Selasa (16/7).
Untuk meyakinkan korbannya, pelaku sanggup untuk mentransfer sejumlah uang untuk pembelian uang dolar Amerika Serikat sebesar 2.500 dolar. Setelah korban percaya, pelaku memberikan lokasinya berada. Korban datang dan langsung disergap dan dirampok. Rikwanto mengatakan, modus ini terjadi di Hotel Aston, Jakarta Selatan.
Modus kedua adalah dengan menyewa sebuah kantor atau ruko. Pelaku kembali berusaha meyakinkn korban dengan transferan sejumlah uang, lantas memancingnya untuk datang menghampiri lokasi pelaku.
Para Pelaku yang sudah bersiap, menjebak korban di kantor palsunya dan kembali merampoknya. Modus ini terjadi di MOI Kelapa Gading, Jakarta Utara. ''Kita imbau jika ingin transaksi, jangan mau diajak ke suatu tempat,'' kata Rikwanto.