Selasa 16 Jul 2013 19:55 WIB

Ratusan Napi Kabur LP Medan Belum Tertangkap

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Dewi Mardiani
Seorang petugas mengamati Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan yang terbakar akibat kerusuhan, Kamis (11/7)
Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi
Seorang petugas mengamati Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan yang terbakar akibat kerusuhan, Kamis (11/7)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan narapidana yang kabur dari Lapas Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara (Sumut) pacsakerusuhan di penjara tersebut, Kamis (11/7), masih berkeliaran. Kepolisian dari Polda Sumut dibantu, Polda Aceh, Riau, Jambi hingga Mabes Polri baru menangkap 102 napi. Sisanya, total dari 208 yang kabur, 106 napi lainnya belum tertangkap.

 

“Dari 102 itu juga ada 23 yang menyerahkan diri ke Lapas, itu informasi terakhir yang kami dapatkan,” ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Kombes Agus Rianto, Selasa (16/7).

 

Agus mengatakan, hingga saat ini langkah-langkah pencarian masih terus diselidiki terutama nai kasus terorime. “Tim sudah disebar, perkembangan terakhir harus ditunggu, foto-foto napi juga akan kami sebarkan agar masyarakat dapat membantu,” ujar dia.

 

Sebelumnya, Lapas Tanjung Gusta dibakar oleh para penghuninya yang berjumlah 2.600 napi dan tahanan. Mereka sebelumnya melakukan aksi demonstrasi. Keributan lalu semakin besar, mereka mengamuk dan mendobrak pintu utama Lapas. Ratusan di antaranya memilih kabur dari Lapas dan sebagian lainnya memilih diam sambil sempat menyandera para sipir. Lima orang tewas dalam insiden ini, dua diduga sipir lainnya adalah napi.

 

Kelebihan kapasitas penjara yang seharusnya hanya dapat diisi oleh 1.054 napi ini diduga turut menjadi penyebab aksi tak terkendali dari para warga binaan kelas I ini. Sementara ini, kepolisian dari Polda Sumut juga turut memeriksa pihak luar dari Lapas Tanjung Gusta.

Rencananya, penyidik akan memintai keterangan petugas PLN Medan yang bertanggung jawab atas pasokan listrik ke Lapas tersebut. Hal ini dilakukan karena ada dugaan faktor utama keberingasan para napi karena kesal listrik di Lapas itu selalu padam dan memengaruhi ketersediaan air bagi mereka.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْ نَزَّلَ عَلٰى رَسُوْلِهٖ وَالْكِتٰبِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا ۢ بَعِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur'an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh.

(QS. An-Nisa' ayat 136)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement