Selasa 16 Jul 2013 22:15 WIB

Korban Chikungunya di Cianjur Terus Bertambah

Aedes albopictus, nyamuk yang diyakini menyebarkan wabah chikungunya
Foto: STRAITS TIME
Aedes albopictus, nyamuk yang diyakini menyebarkan wabah chikungunya

REPUBLIKA.CO.ID,  CIANJUR -- Korban wabah chikungunya di Kampung Tetelar, Desa Cihaur Kecamatan Cibeber, Cianjur, Jabar, Selasa (16/7), terus bertambah dan jumlahnya mencapai ratusan orang.

Bahkan beberapa keluarga tercatat sempat sembuh, kembali menderita sakit dengan gejala demam, pusing serta tangan dan kaki sulit digerakan hingga lumpuh diduga akibat gigitan nyamuk tersebut.

Harapan warga dinas terkait di Pemkab Cianjur, segera mengambil langkah antisipasi agar wabah tersebut tidak terus meluas ke wilayah lain.

Informasi dihimpun, warga yang terserang chikungunya merasakan demam, pusing, kaki dan tangan lemas tidak bisa digerakan karena sendi otot ngilu disekujur tubuh. Penyakit tersebut tidak hanya menyerang orangtua, namun saat ini mulai menyerang anak-anak dan balita. Sebagian besar satu keluarga di wilayah tersebut terjangkit wabah chikungunyah.

"Ini untuk kedua kalinya saya sekeluarga terserang chikungunya. Baru beberapa hari sembuh, saya dan dua orang anak saya terserang kembali," kata Acoh (60) salah seorang warga.

Dia mengaku, bukan dia dan keluarganya yang terkena penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk tersebut, namun, anak dan cucunya yang masih balita saat ini lumpuh sejak tiga hari yang lalu.

Hal yang sama dialami Cucun (52) warga lainnya, sejak tiga hari terakhir, dia hanya bisa terbaring lemas di tempat tidur. Pasalnya, bukan saja kaki yang tidak bisa digerakan, tangan dan sejumlah persendian tubuhnya mengalami hal yang sama.

"Telapak kaki kalau sudah kena lantai itu sakit. Kami satu sekeluarga di sini juga terserang, termasuk cucu saya Rendy (7) tidak sekolah karena sakit yang sama, pusing, demam, dan ngilu pada sendi-sendi otot," ucapnya.

Ketua LSM Forum Lintas Pelaku Indipendent (Follic) Kecamatan Cibeber, Deden Alam Purnama, menyebutkan, dari hasil pendataan warga yang terjangkit penyakit yang ditimbulkan dari chikungunya itu lebih dari 200 orang, rata-rata dalam satu rumah terdapat 3-5 orang.

"Sebelumnya kita sudah melaporkan hal ini dua pekan lalu ke Puskesmas Cibeber, bahwa ada belasan warga yang terserang chikungunya. Pihak Puskesmas hanya mendata saja, tapi tidak ada tindak lanjut," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement