REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Buronan intelejen Amerika Serikat, Edward Snowden, pada Selasa mengisi formulir pengajuan suaka sementara ke Rusia di zona transit bandar udara Sheremetyevo.

"Permohonan suaka itu telah diserahkan ke pihak berwenang Rusia," kata pengacara Anatoly Kucherena yang turut menghadiri pertemuan dramatis antara Snowden dengan sejumlah aktivis hak asasi manusia dan pengacara di bandara Sheremetyevo.

Stasiun televisi Rusia, Channel One, menunjukkan surat dengan tulisan tangan dalam bahasa Inggris yang diserahkan Snowden ke pihak imigrasi Rusia. Dalam surat tersebut tertulis,"Saya dengan ini memohon pertimbangan anda untuk kemungkinan pemberian suaka sementara di Federasi Rusia."

Di sisi lain, FMS mengkonfirmasi bahwa badan tersebut telah menerima surat permohonan Snowden. Namun, pihak istana Kremlin menyatakan tidak akan turut campur dalam proses pengabulan atau penolakan.

Juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin mengetahui pengajuan suaka Snowden. Namun, Putin tidak akan terlibat dalam semua keputusan soal tersebut karena hal itu bukan merupakan persoalan kepresidenan.

Pada awal bulan ini, Putin mengatakan bahwa Snowden akan mendapatkan suaka di Rusia hanya jika dia menghentikan semua bentuk pembocoran program rahasia dari Amerika Serikat.

Juru bicara Gedung Putih, Jay Carney, kembali mendesak Moskow untuk mengembalikan Snowden ke Amerika Serikat.

"Dia bukan aktivis hak asasi manusia, dia didakwa membocorkan informasi rahasia,'' kata Carney. ''Oleh karena itu, dia seharusnya kembali ke Amerika Serikat."

Ikuti Whatsapp Channel Republika