Rabu 17 Jul 2013 09:08 WIB

Kehidupan Malala Bakal Dituangkan di Film Dokumenter

Malala Yousufzai, saat proses penyembuhannya di Queen Elizabeth Hospital di Birmingham, Inggris.
Foto: AP/Queen Elizabeth Hospital
Malala Yousufzai, saat proses penyembuhannya di Queen Elizabeth Hospital di Birmingham, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Kehidupan Malala Yousafzai, remaja perempuan Pakistan yang ditembak di kepala dan lehernya oleh Taliban tahun lalu karena menuntut pendidikan untuk perempuan, akan dituangkan dalam satu film dokumenter, kata produser, Selasa (16/7).

Davis Guggenheim akan mengarahkan pembuatan film yang belum diberi judul itu. Dia meraih penghargaan Oscar pada 2006 untuk film dokumenter lingkungan "An Inconvenient Truth" yang dibintangi oleh mantan Wakil Presiden Amerika Serikat Al Gore.

Film dokumenter tentang kehidupan remaja berusia 16 tahun itu rencananya diluncurkan pada 2014. Film itu akan mengikuti Yousafzai saat ia melakukan kampanye hak anak untuk pendidikan, kata produser Walter Parkes dan Laurie MacDonald, yang juga memproduksi film drama Afghanistan 2007, "The Kite Runner."

Yousafzai menjadi target pembunuhan oleh kelompok Taliban pada Oktober tahun lalu, karena melakukan kampanye melawan upaya kelompok itu menolak pendidikan bagi perempuan. Dia tidak hanya selamat dari serangan itu, tetapi pulih dan mampu merayakan merayakan ulang tahun ke-16-nya pekan lalu dengan pidato yang bersemangat di markas besar PBB di New York.

"Ada beberapa cerita yang saya nilai menarik, mendesak atau penting terkait perjuangan nyata Malala dan ayahnya Ziauddin atas nama hak untuk memperoleh pendidikan yang sama bagi anak-anak," ujar Parkes dalam sebuah pernyataa, seperti dilansir dari Reuters, Rabu (17/7).

Remaja itu dirawat di Pakistan sebelum Uni Emirat Arab menyediakan ambulans udara untuk menerbangkannya ke Inggris agar dokter dapat memasang plat titanium di tengkoraknya. Oleh karena tidak dapat kembali dengan selamat ke Pakistan, Yousafzai mendaftar di sebuah sekolah di Birmingham, Inggris, pada bulan Maret.

"Mari kita mengambil buku dan pena kita," katanya dalam pidatonya di PBB. "Mereka adalah senjata kita yang paling ampuh. Satu anak, satu guru, satu pena dan satu buku bisa mengubah dunia. Pendidikan adalah satu-satunya solusi."

Film ini akan didanai oleh Image Nation Abu Dhabi, anak perusahaan milik pemerintah Abu Dhabi Media, yang berkantor di ibu kota Uni Emirat Arab.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement