Rabu 17 Jul 2013 09:55 WIB

Kapolda: Belum Ada Tersangka di Kasus Nabire

GOR Nabire, Papua, usai kerusuhan final tinju Bupati Nabire Cup, Ahad (14/7).
Foto: AP
GOR Nabire, Papua, usai kerusuhan final tinju Bupati Nabire Cup, Ahad (14/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian mengakui hingga saat ini belum ada tersangka dalam kasus tragedi GOR Nabire yang menewaskan 17 orang dan puluhan luka-luka.

"Penyidik hingga saat ini belum menetapkan tersangka dalam kasus yang terjadi saat final kejuaraan tinju dalam rangka piala 'Bupati Cup' itu," ujar Irjen Pol Tito kepada Antara melalui telepon selularnya, Rabu (17/7). Ia mengemukakan, saat ini penyidik sudah memintai keterangan dari 15 orang saksi, namun jumlah tersebut kemungkinan akan bertambah mengingat pihaknya juga memintai keterangan dari pihak panitia penyelenggara.

"Kami akan terus mencari dan mengumpulkan barang bukti serta meminta keterangan dari berbagai pihak guna mengungkap kasus tersebut," jelas Kapolda Papua yang hingga saat ini masih berada di Nabire berasa tim yang dibawanya dari Polda Papua.

Menurut Kapolda, dari penyidikan awal terungkap kapasitas gedung tersebut sudah tidak memenuhi syarat untuk menampung penonton yang diperkirakan mencapai 1.500 orang, sehingga pada saat insiden terjadi para penonton tidak bisa keluar dengan segera dan udara didalam GOR terasa panas.

Karena itulah, dia juga sudah memeriksa anggota yang bertugas untuk mengetahui apakah pengamanan yang dilakukan sudah sesuai dengan standar operasi (SOP) atau belum. "Seharusnya segala kemungkinan yang akan terjadi harus sudah diantisipasi, apalagi kapasitas bangunan yang tidak memadai dan partai final, di mana pasti jumlah penonton akan lebih banyak," tutur Irjen Pol Tito.

Insiden GOR Nabire yang terjadi saat final tinju, Ahad (14/7), menewaskan 17 orang serta melukai 38 orang, 24 orang di antaranya masih dirawat di RSUD Nabire, RS Marthen Indey dan RS Bhayangkara di Jayapura.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement