REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Metallica termasuk salah satu band heavy metal terbaik di dunia. Metallica juga dikenal memiliki fans fanatik. Pengamanan ketat pun telah disiapkan promotor Metallica terkait kedatangannya kedua kalinya ke Indonesia pada 25 Agustus mendatang.
Pengamanan ekstra ketat dibutuhkan agar kejadian chaos pada tahun 1993 silam tidak terulang.
Kala itu, Metallica menggelar konser di Stadion Lebak Bulus, Jakarta tepatnya pada tanggal 10-11 April 1993. Puluhan orang ditangkap dan puluhan lainnya luka-luka. 58 mobil juga dibakar oleh penonton yang memaksa masuk.
Kejadian itu konon membuat Metallica enggan kembali ke Indonesia, hingga 20 tahun kemudian tepatnya di bulan Agustus mendatang.
"Memang chaos, cuma memang saat itu Indonesia --Jakarta-- belum siap terhadap konser besar," sebut Taye Masyhur selaku Direktur Blackrock Entertainment dalam keterangan persnya, Selasa (17/7) kemarin.
Taye yang kala itu juga menjadi salah satu penonton mengatakan, tahun 1993 mental orang Indonesia belum siap menghadapi konser asing. Kapasitas juga menjadi isu utama sebagai penyebab kerusuhan.
"Peristiwa tahun 1993 benar-benar kita jadikan pembelajaran. Maka kali ini kita siapkan venue yang luas, yang bisa menampung 20 ribu lebih," sebut Taye.
"Infrastruktur waktu itu beda, venue juga terbatas, faktor edukasi masyarakat kita juga jauh. Dan sekarang sudah 20 tahun lebih, banyak indikator-indikator yang bikin kita yakin tidak akan rusuh nanti," tambah Taye.
Selain masyarakat yang kini sudah terbiasa dengan kedatangan musisi legendaris dunia, kesiapan aparat juga menambah keyakinan promotor bahwa konser akan berjalan lancar.
"Untuk personel kurang lebih 4.800, itu gabungan dari keamanan internal dan kepolisian," demikian Taye.