REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan yakin kalau Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tak melakukan pencitraan. Khususnya untuk mengejar posisi capres pada pemilu mendatang. Meski pun, partai ini mengakui kalau osisi politik Jokowi yang diukur melalui lembaga survei selalu tinggi.
"Langkah-langkahnya yang sering dipublikasi oleh media massa semata-mata hanya melaksanakan tugas politiknya sebagi Gubernur DKI Jakarta. Ia hanya menjalankan janji-janji kampanyenya yang dilakukannya dulu dengan melakukan reformasi pembangunan secara cepat, terpadu, dan terkoordinasi dengan baik," kata Sekjen PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo, Rabu, (17/7).
Jokowi menduduki posisi teratas dalam elektabilitas pencapresan internal PDI Perjuangan dalam jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN). Jokowi mengalahkan ketua umum Megawati dengan meraih suara 68,1 persen. Sedangkan Megawati hanya meraih suara sebanyak 14,9 persen.
Menurut Tjahjo, Jokowi selalu mendapatkan opini pers yang baik. Ini karena sikapnya yang berkomitmen dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Karenanya, wajar jika Jokowi sering menduduki posisi atas dalam survei. Namun terkait pilpres, partai memang belum membahasnya secara detil.
PDI Perjuangan, katanya, masih mencermati setiap perkembangan dinamika politik masing-masing partai. Termasuk dinamika dalam lembaga survei. Ini dilakukan sambil menunggu hasil pemilihan umum legislatif 2014. Partai pun tengah mempersiapkan konsolidasi, mengerakan, dan mengorganisasi masyarakat pemilih untuk pileg dan pilpres 2014.
"Berdasarkan keputusan partai pada rakernas I di Bandung, PDI Perjuangan menyerahkan soal calon presiden dan momentum kapan deklarasinya kepada Ibu Ketua Umum Megawati," katanya.