Rabu 17 Jul 2013 15:18 WIB

Empat Peserta Konvensi Capres Versi SBY Belum Final

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Karta Raharja Ucu
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Jakarta, Sabtu (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat nama peserta konvensi calon presiden (capres) Partai Demokrat yang disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam acara buka bersama Forum Pemred belum final. Sebab, sampai sekarang tim seleksi penjaringan capres di konvensi belum resmi dibentuk.

"Koridor dan jalur kerja belum selesai. Itu memang sudah disampaikan. Tapi belum resmi," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Max Sopacua ketika dihubungi wartawan, Rabu (17/7).

Max mengakui saat ini ada sejumlah nama yang disebut-sebut bakal menjadi peserta konvensi capres. Mereka di antaranya adalah Ketua DPR, Marzuki Alie; Ketua DPD, Irman Gusman; dan Mantan KSAD, Pramono Edhie. "Kita nggak tahu juga, apakah mereka punya tekad yang bulat," ujarnya.

Menurut Max, majunya Pramono merupakan klarifikasi SBY atas isu pencalonan Ani Yudhoyono sebagai peserta konvensi. SBY ingin memastikan Ani tidak akan maju sebagai peserta konvensi lantaran sudah ada Pramono. "Terserah nantinya ditafsirkan apakah didukung oleh Cikeas? nanti hasil survei yang menentukan," katanya.

Hingga kini, para kader Demokrat tidak berada dalam posisi mendukung calon tertentu.  Hal ini karena menurutnya proses penetapan peserta konvensi belum resmi diumumkan. "Nanti dibicarakan ke penjaringan dan unit kerjanya banyak," ujarnya.

Sebelumnya SBY telah memastikan ada empat nama yang akan maju di konvensi capres Demokrat. Kepastian itu disampaikan SBY dalam acara buka puasa bersama dengan Forum Pemred. Ada pun keempat nama yang akan mengikuti konvensi adalah Pramono Edhie Wibowo, Gita Wirjawan, Irman Gusman, dan Dino Patti Djalal.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement