REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengungkapkan titik-titik rawan tindak kejahatan. Bahkan, di daerah-daerah tersebut tindak kejahatan meningkat jelang Lebaran.
''Paling rawan di Kabupaten Tangerang,'' ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Rabu (17/7).
Menurut Rikwanto, Kabupaten Tangerang mendapat indikasi paling rawan karena daerah tersebut merupakan penyanggah ibu kota atau daerah pinggiran. Penyanggah Jakarta dinilai menjadi tempat yang subur pelaku kejahatan. Alasannya, daerah tersebut mudah untuk melarikan diri jika aksi kejahatan diketahui pihak kepolisian.
Selain itu, daerah penyanggah belum terlalu diperhatikan aparat keamanan serta ongkos tempat tinggal pelaku kejahatan yang terbilang murah. ''Dari keuntungan ini, pelaku kejahatan berkembang di daerah penyanggah,'' kata Rikwanto.
Menurut Rikwanto, ada daerah lain selain Kabupaten Tangerang yang menjadi titik rawan yaitu, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Pihak kepolisian menyebut daerah ini dengan tindak kejahatan secara kuantitas. Yang dimaksud secara kuantitas, kejahatan yang terjadi jumlahnya banyak, namun tidak terlalu besar kasusnya, seperti pencopetan.
Tetapi, ada kejahatan yang dinilai besar dalam kualitas. Menurut Rikwanto, tindak kejahatan secara kualitas dipandang besar dan rumit dari segi modus serta aksinya. Penanganan pihak kepolisian juga terbilang intensif dalam pengungkapan kasus. ''Untuk tindak kejahatan dalam hal kualitas, itu ada di Bekasi,'' katanya.