Rabu 17 Jul 2013 17:31 WIB

Di Sini Titik Terawan Kejahatan di Jabodetabek

Rep: Wahyu Syahputra/ Red: Karta Raharja Ucu
Ancaman pembunuhan dengan penodongan (ilustrasi)
Foto: oktavian.net
Ancaman pembunuhan dengan penodongan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengungkapkan titik-titik rawan tindak kejahatan. Bahkan, di daerah-daerah tersebut  tindak kejahatan meningkat jelang Lebaran.

''Paling rawan di Kabupaten Tangerang,'' ungkap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, Rabu (17/7).

Menurut Rikwanto, Kabupaten Tangerang mendapat indikasi paling rawan karena daerah tersebut merupakan penyanggah ibu kota atau daerah pinggiran. Penyanggah Jakarta dinilai menjadi tempat yang subur pelaku kejahatan. Alasannya, daerah tersebut mudah untuk melarikan diri jika aksi kejahatan diketahui pihak kepolisian.

Selain itu, daerah penyanggah belum terlalu diperhatikan aparat keamanan serta ongkos tempat tinggal pelaku kejahatan yang terbilang murah. ''Dari keuntungan ini, pelaku kejahatan berkembang di daerah penyanggah,'' kata Rikwanto.

Menurut Rikwanto, ada daerah lain selain Kabupaten Tangerang yang menjadi titik rawan yaitu, Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Pihak kepolisian menyebut daerah ini dengan tindak kejahatan secara kuantitas. Yang dimaksud secara kuantitas, kejahatan yang terjadi jumlahnya banyak, namun tidak terlalu besar kasusnya, seperti pencopetan.

Tetapi, ada kejahatan yang dinilai besar dalam kualitas. Menurut Rikwanto, tindak kejahatan secara kualitas dipandang besar dan rumit dari segi modus serta aksinya. Penanganan pihak kepolisian juga terbilang intensif dalam pengungkapan kasus. ''Untuk tindak kejahatan dalam hal kualitas, itu ada di Bekasi,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement