Rabu 17 Jul 2013 20:24 WIB

Pembelian Saham Newmont Diprediksi Tetap Untungkan Newmont

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Djibril Muhammad
PT. Newmont Nusa Tenggara
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
PT. Newmont Nusa Tenggara

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari opsi-opsi yang ada terkait pembelian tujuh persen sisa saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara pembelian saham oleh badan usaha milik negara (BUMN) yang paling realistis.

Hal itu melihat manfaat dan keuntungan yang didapat negara walau Newmont tetap menjadi pemegang saham pengendali.

Founder KataData Lin Che Wei menjelaskan, pembelian oleh BUMN menjadi solusi paling optimal untuk pembelian saham Newmont, sebab, tidak terkendala putusan Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga tidak membutuhkan persetujuan DPR karena tidak menggunakan dana APBN.

Lalu secara tak langsung dapat mewakili kepentingan negara, dan konsorsium enam BUMN yang dipimpin Danareksa memiliki kapasitas pendanaan yang cukup untuk pembelian saham dihitung per Desember

2012.

Total laba konsorsium BUMN, 5,4 triliun dan dana kas dan setara kas mencapai 4,5 triliun. Alhasil konsorsium memiliki dana lebih dari cukup untuk membeli saham Newmont.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2012, pasal 197, terdapat empat pihak yang berhak untuk menerima penawaran pembelian atas divestasi saham Newmont. Empat pihak itu, pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN atau BUMD, dan swasta nasional.

Terkait pembelian oleh konsorsium BUMN itu berarti PT Newmont tetap menjadi pemegang saham mayoritas, Che Wei berujar opsi itu adalah pilihan terbaik. "Sudah telat dan itu pilihan yang terbaik sekarang," kata dia di Jakarta, Rabu (17/7) siang.

Newmont dianggap masih menarik karena beberapa alasan. Di antaranya, cadangan emas yang dimiliki Newmont masih cukup besar. Di wilayah Batu Hijau, cadangan emas mencapai 11,57 juta ounce dan tembaga 11,47 miliar pounds. Di wilayah Elang emas, 19,5 juta ounce, dan tembaga 2,2 miliar pounds.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement