REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) berencana mengkonversi Bank Sahabat menjadi bank umum syariah (BUS) sebagai pengembangan unit usaha syariah (UUS) yang sudah ada.
"UUS yang sudah ada sekarang ini nantinya akan masuk ke bank umum syariah itu," kata Direktur Utama BTPN, Jerry Ng di Jakarta, Rabu.
Ia mengakui prospek perbankan syariah di Indonesia cukup cerah karena hingga saat ini share perbankan syariah masih kecil padahal sebagian besar masyarakat merupakan muslim.
Ia menyebutkan adanya ketentuan bahwa UUS suatu bank setelah beroperasi selama 10 tahun harus melakukan konversi menjadi BUS. "UUS yang ada di BTPN sudah memasuki tahun kelima sehingga masih ada tenggang waktu selama lima tahun lagi," katanya.
Sebelumnya Direktur BTPN Anika Faisal menyebutkan saat ini fokus usaha UUS BTPN melayani dan memberdayakan perempuan dari keluarga pra sejahtera dan cukup sejahtera. Dalam layanannya, BTPN Syariah menitikberatkan pada dua komponen inti yaitu pemberdayaan perempuan dan program finansial terpadu untuk masa depan yang lebih baik.
"Sejalan dengan inisiatif keuangan inklusi, BTPN selama ini fokus mengembangkan bisnis yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perbankan segmen masyarakat berpenghasilan rendah serta usaha mikro dan kecil, termasuk bagi masyarakat pra sejahtera produktif," ujar Anika.
Ia menyebutkan dalam kurun waktu sekitar dua tahun, perempuan pra sejahtera produktif yang telah dilayani UUS BTPN Syariah per 31 Maret 2013 mencapai 571 ribu, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 247 persen atau mencapai Rp621 miliar. Rata-rata pinjaman mereka sebesar Rp1,5 juta.
Dalam rangka memperluas akses finansial bagi segmen perempuan pra sejahtera produktif tersebut, BTPN merencanakan untuk mengembangkan UUS-nya menjadi BUS. Sebagai bagian dari rencana tersebut, BTPN melakukan penandatanganan perjanjian menjadi pemegang saham di Bank Sahabat pada Jumat (21/6).