Guru TPA, Tetap Berjuang Meski Bukan PNS

Rep: Mg14/ Red: A.Syalaby Ichsan

Kamis 18 Jul 2013 09:37 WIB

Guru mengaji (ilustrasi) Guru mengaji (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kesempatan para guru Taman Pendidikan Alquran dinilai sangat kecil untuk mejadi PNS. TPA Sa'adatuddarain Pejaten, Jakarta misalnya. Sekolah ini tidak memiliki guru PNS satupun. Ada Petugas tata usaha (TU) yang menjadi PNS, itu pun didapatkan dari sekolah lain.

"Kalo TPA peluangnya jarang. Tidak seperti guru biasa, guru MTS" ungkap Kepala Sekolah TPA Sa'adatuddarain Maemunah kepada RoL, Rabu (17/6).

Maemunah mengaku, sudah pernah melamar ataupun mengikuti tes untuk menjadi PNS. Ia sudah berusaha sebanyak 2 kali tapi selalu gagal. Kini Maemunah sudah berumur lebih dari 50 tahun. Di usianya yang senja, dia sudah menyerah untuk berjuang menjadi korps seragam cokelat. 

Maemunah juga menjelaskan, untuk menjadi PNS maka syarat utamanya adalah pendidikan Strata 1. Sedangkan, pendidikan Maemunah hanya sebatas Diploma 3. Ia sudah mengajar TPA sejak 30 tahun yang lalu. 

Walaupun ia bukan PNS tetapi ia masih bersyukur mendapatkan tunjangan dari Kementerian Agama. Meski tak seberapa, dia merasa tunjangan tersebut cukup untuk bisa menghidupi dirinya dan keluarganya. 

"Alhamdulillah kita semua dapet TFG (Tunjangan Fungsional Guru). Semuanya tergantung kita, bagaimana kia mengaturnya. Tapi saya bersyukur saja" ungkap Maemunah. 

Maemunah selalu merasa senang bisa mengajar anak-anak TPA. Karakteristik anak-anak berbeda-beda. Ia menggolongkan 3 karakteristik anak, yaitu anak aktif, sangat aktif, dan tidak aktif. 

Pada Ramadhan tahun ini bersamaan dengan Penerimaan Murid Baru. Ia merasa senang mengajarkan anak-anak baru karena mereka punya semangat baru. 

Maemunah dan guru-guru yang lain mengajarkan tentang puasa secara intensif kepada anak-anaknya. Dia juga sering mengajak anak-anak mengaji dan shalat. Menurutnya, Ramadhan tahun ini datangnya sangat tepat bersamaan datangnya anak-anak baru. Ia merasa sangat semangat mengajar dan menjalani puasa. 

 

Terpopuler