REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Rapat umum pemegang saham (RPUS) Bank Sumselbabel (Sumatera Selatan–Bangka Belitung) akhir Juni lalu yang menetapkan jajaran direksi baru Asfan Fikri Sanaf sebagai Direktur Utama
Sementara posisi lainnya diduduki Direktur Operasional Ismail Saleh, Direktur Pemasaran Muhammad Adil, Direktur Kepatuhan Mertolihan dan Direktur Umum Herman Zulkifli.
Sepekan kemudian Bank Indonesia (BI) tidak menyetujui hasil RUPS tersebut dan Asfan Fikri Sanaf bersama berapa direktur lainnya lengser dari jabatan direksi Bank Sumselbabel.
Berdasarkan fit and proper test Asfan Fikri Sanaf, Ismail Saleh dan Herman Zulkifli dinyatakan tidak lolos. Untuk sementara jabatan direksi dikendalikan dewan komisaris yang dipimpin Komisaris Utama Yusri Effendi yang juga menjabat Sekretaris Wilayah Daerah (Sekda) Sumsel.
Kosongnya jabatan direksi Bank Sumselbabel tersebut langsung mendapat respon Gubernur Sumsel Alex Noerdin. "Secepatnya kita akan melakukan rapat umum pemegang saham luar biasa untuk mengisi jabatan direksi yang kosong sebab bank ini tidak boleh berhenti harus beroperasi," kata Gubernur Sumsel, Kamis (18/7).
Menurut Alex Noerdin, operasional bank yang 32,53 persen sahamnya milik Pemerintah Provinsi Sumsel dengan hanya satu direktur tidak akan mampu menjalankan operasional. Pihaknya memerlukan tambahan direktur lainnya. "Melalui RUPS luar biasa kita akan tetapkan jajaran direksi termasuk direktur utama," ujarnya.
Untuk mengisi kekosongan tersebut menurut Alex Noerdin Bank Indonesia sudah melakukan fit and proper test. "Sudah ada ada sembilan orang dari divisi di Bank Sumsel tetapi lima orang sudah tidak lulus test jadi akan ada orang dari luar yang mengisi kekosongan jabatan tersebut," katanya menambahkan.