REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat mengirimkan Tim Gegana Penjinak Bom (jibom) untuk menyelidiki kejadian pelemparan bom rakitan di Markas Polsek Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu dini hari.
"Kita perintahkan jibom ke lokasi untuk menyelidiki bahan-bahan ledakan yang dikemas dalam panci itu," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suhardi Alius M di Gedung Negara Pakuan, Bandung, Sabtu.
Saat ini, tim tersebut sedang melakukan identifikasi lebih lanjut mengenai kejadian pelemparan bom pada waktu sahur itu. "Sekarang sedang diidentifiikasi lebih lanjut oleh Tim Jibom. Saat ini pengejaran dilakukan, razia juga dilakukan di sana," ujar Kapolda.
Menurut dia, bom rakitan di Markas Polsek Rajapolah dimasukkan ke dalam sebuah panci yang di dalamnya ada potasium, kabel, dan dikemas agar menimbulkan ledakan. "Ketika dilihat ada kabelnya, maka petugas langsung melakukan sterilisasi lokasi," ujarnya.
Ia mengatakan bom yang dibungkus plastik hitam tersebut dilempar ke arah sisi kanan Mapolsek Rajapolah, tepatnya di bawah jendela ruang Kapolsek. "Setelah itu, anggota di sana mendengar letupan dan asap keluar. Bom langsung disiram dan sudah dijinakkan. Daya ledaknya tidak terlalu besar," ujar dia.
Pihaknya menambahkan bom panci yang dilempar di Mapolsek Rajapolah itu suaranya saja yang besar, tetapi daya ledaknya tidak terlalu besar.
Pelemparan bom di wilayah hukum Polresta Tasikmalaya itu merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya, Pos Polisi Jalan Mitrabatik, Kota Tasikmalaya, 13 Mei 2013, diserang bom rakitan oleh salah pelaku--juga tak dikenal--namun akhirnya tewas setelah ditembak anggota Satuan Polisi Lalu Lintas.