REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rakyat menginginkan sosok yang mendekati bayangan ideal seorang bapak bangsa. Yakni berusaha menyatukan kemajemukan bangsa bukan dengan kebijakan militeristik, melainkan dengan pendekatan humanis, membela kalangan minoritas, dan memiliki pemikiran-pemikiran visioner.
Demikian hasil pantauan terbaru Prapancha Research (PR) terhadap sosial media mengenai sosok ideal presiden. "Di antara sosok-sosok yang pernah mengepalai pemerintahan Indonesia, Gus Dur adalah sosok yang dibayangkan paling dekat dengan kriteria presiden sebagai bapak bangsa," ujar Adi Ahdiat, analisi PR di Jakarta, Sabtu (20/7).
Selain itu, ungkap Adi, citra 'nyeleneh' Gus Dur juga menjadi nilai tambah tersendiri. Guyonannya, suasana istana yang menjadi santai di masanya, serta ungkapan khasnya, "Gitu aja kok repot," terbukti menjadi bagian penting dari ingatan publik tentang Gus Dur.
Menurut Adi, ini menjadikan Gus Dur diingat sebagai sosok yang dekat dan tidak mengambil jarak dengan rakyat. Satu hal yang nyaris tidak ada dalam komunikasi politik kita belakangan ini.
"Warisan utama Gus Dur adalah tindakan dan pemikirannya yang memperlakukan setiap warga sebagai subjek utama kehidupan bernegara di Indonesia. Itulah yang tampaknya dituntut publik, yang harus diteruskan oleh para pemimpin Indonesia ke depan," kata Adi menerangkan.