REPUBLIKA.CO.ID, MENTENG – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo membenarkan dirinya mendapatkan jatah uang operasional sebesar Rp 34 juta per hari. Namun anggaran sebesar itu tidak dihabiskan seluruhnya bahkan setengahnya pun tidak habis.
Dana operasional tersebut digunakan untuk kegiatan blusukan dan diberikan bagi masyarakat. “Ada dana-dana sosial kalau terjadi kebakaran dan gesekan warga,”ujarnya di Taman Suropati, Menteng, Ahad (21/7).
Kegiatan blusukan selama ini dilakukannya dengan modal berjalan kaki. Kegiatan yang menjadi kegiatan wajib untuknya tersebut penting untuk mengontrol program kerja yang dilakukan. “Saya khawatir hasil kerja yang dilaporkan oleh anak buah saya tidak sesuai dengan yang dilaporkan,”ujarnya. Dalam setiap pekerjaan diperlukan manajemen kontrol dan pengawasan.
Selain dana operasional yang dianggarkan di APBD, pihaknya juga mendapatkan anggaran bantuan dari CSR. Banyak program kerja yang dipimpin Jokowi menggunakan anggaran CSR. Mereka yang memberikan dana bantuan diartikan Jokowi sebagai sebuah kepercayaan terhadap kepemimpinannya. “Uang bantuan dapat dilihat barangnya seperti bangku taman, kampung deret,” ungkap Jokowi.