REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sejumlah anggota polisi bersenjata lengkap masih melakukan penjagaan markas Polsek Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang menjadi sasaran peledakan bom rakitan, Sabtu (20/7).
"Ya masih dijaga petugas dilengkapi laras panjang," kata Kepala Polsek Rajapolah AKP Junaedi saat dihubungi wartawan di Tasikmalaya, Minggu.
Ia menuturkan pelayanan masyarakat di Polsek Rajapolah kembali normal seperti biasanya, garis polisi yang sebelumnya dipasang sudah dicopot karena proses penyelidikan di lokasi ledakan sudah dilakukan.
Bahkan dua orang saksi sopir dan kernet truk yang berada di luar markas Polsek, kata Junaedi sudah diperbolehkan pulang setelah dimintai keterangan.
"Mereka (saksi) sudah dimintai keterangan, tapi nanti dipanggil jika diperlukan," katanya.
Sementara pihak kepolisian, kata Junaedi, belum mengetahui pelaku yang melakukan teror bom di Polsek Rajapolah.
Ia mengatakan, proses penyelidikan lebih lanjut diserahkan penanganannya oleh jajaran Polisi Daerah Jawa Barat.
"Kasusnya ditangani oleh Polda Jawa Barat," kata dia.
Sebelumnya ledakan bom rakitan tersebut terjadi sekitar pukul 01.30 WIB dengan daya ledak rendah sehingga tidak menimbulkan korban jiwa atau kerusakan bangunan.
Tim Gegana yang diterjunkan langsung ke lokasi menemukan barang bukti bom rakitan yang menggunakan wadah panci, serpihan timah dan di titik terpisah juga ditemukan adanya telepon seluler.
Dugaan sementara pelaku yang sengaja menyimpan bom rakitan tersebut berjumlah dua orang mengendarai sepeda motor.
sumber : Antara