REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kantor Bank Indonesia Kediri, Jawa Timur, mengoperasikan mobil kas keliling setiap hari untuk melayani penukaran uang pecahan kecil menjelang Lebaran atau Idul Fitri 1434 Hijriah.
"Kami menyediakan Rp 220 juta di mobil itu dalam bentuk pecahan. Setiap hari mobil kas berkeliling, tapi untuk waktu kami sengaja tidak umumkan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kediri Matsisno di Kediri, Senin (22/7).
Ia mengatakan mobil kas keliling itu sengaja dioperasikan setiap hari, berbeda dengan di hari biasa yang hanya waktu tertentu. Hal itu dilakukan untuk memudahkan masyarakat menukarkan uang pecahan yang memang minatnya cukup tinggi menjelang Idul Fitri 1434 Hijriah atau 2013 Masehi.
Untuk jadwal hari apa di mana, Matsisno menyebutkan sudah ada. Namun sengaja tidak diumumkan ke publik. Mobil akan berkeliling di wilayah Kota dan Kabupaten Kediri ke tempat-tempat ramai seperti di pasar-pasar.
Petugas kas keliling langsung melayani permintaan penukaran uang, namun tetap dibatasi satu bendel untuk masing-masing uang pecahan. BI saat ini tidak melayani penukaran uang pecahan di Kantor BI Kediri dan lebih melibatkan bank umum untuk bekerja sama. Ada sekitar enam bank umum serta 78 bank perkreditan rakyat (BPR) di wilayah Keresidenan Kediri yang juga bekerjasama melayani penukaran uang pecahan kecil.
Matsisno mengatakan keputusan itu berkaca pada pengalaman tahun sebelumnya dimana masyarakat berjubel ingin menukarkan uangnya. Saat itu kepada penukar diberikan tiket antrean. Namun, diduga tiket itu disalahgunakan oleh beberapa orang, sehingga yang antre di BI adalah oknum-oknum tertentu.
"Kami ingin lakukan penukaran secara merata untuk masyarakat, karena kami mengantisipasi penyalahgunaan," ujarnya.
Matsisno mengatakan untuk persiapan Lebaran 2013 ini, BI Kediri menyediakan anggaran sekitar Rp 4,3 triliun untuk pecahan baik besar ataupun kecil, mulai pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Untuk pecahan Rp 1.000, BI saat ini belum menyediakan. Hingga saat ini, BI Kediri telah melayanai penukaran uang pecahan itu mencapai sekitar Rp 1,9 triliun.
Dari nominal itu, penarikan dari bank yang bekerjasama dengan BI Kediri sekitar Rp 900 miliar. Pihaknya juga mengimbau masyarakat mewaspadai peredaran uang palsu yang dimungkinkan terjadi. Saat ini, kebutuhan masyarakat cukup tinggi untuk persiapan Lebaran. Masyarakat harus waspada dan segera melaporkan ke aparat penegak hukum jika mendapati uang yang diduga palsu. "Masyarakat juga bisa melaporkan ke BI Kediri tentang uang palsu tersebut," kata Matsisno.