Senin 22 Jul 2013 14:02 WIB

Antam Gandeng Investor Australia Bangun Pabrik Nikel

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Kantor pusat Antam
Foto: Tahta/Republika
Kantor pusat Antam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Antam (Persero) menggandeng perusahaan multinasional Direct Nickel (DNi) untuk menghasilkan produk nikel berkualitas super. Dengan investasi sekitar 500 juta dolar AS, usaha patungan ini akan memproduksi 15 ribu ton nikel per tahun.

Perjanjian kerja sama  pengembangan deposit nikel laterit dan pembangunan pabrik pengolahan menggunakan teknologi canggih DNi ditandatangani di Jakarta, Senin (22/7).

Direktur Utama PT Antam Tato Miraza mengungkapkan, proses produksi nikel ini menggunakan teknologi canggih yang pertama kali digunakan di dunia. ''Dengan teknologi ini semua nikel bisa terolah, nyaris tanpa limbah seperti di kebanyakan pengolahan nikel. Jadi, sangat ramah lingkungan karena sedikit sekali pembuangannya,'' kata dia pada acara Penandatanganan Kerja Sama.

Acara  ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan perjanjian induk yang telah  ditandatangani Antam dan DNi pada 31 Mei 2012. Penandatangan dilakukan oleh Tato dan CEO DNi Russel Debney.

Antam bersama DNi selanjutnya akan terlibat operasi bersama di pabrik pengujian milik DNi di Perth, Australia,  memproduksi nickel mixed hydroxide. Saat ini uji coba itu mengolah sampel sebanyak 200 ton nikel laterit dari Antam.

Tato mengatakan, teknologi itu bisa meningkatkan efisiensi dan keekonomian pengolahan nikel laterit. Sementara CEO DNi Russel Debney mengungkapkan, pengkajian di Perth ditargetkan selesai pada 2014. ''Mulai dari engineering sampai dengan energy studies,'' ujar Debney.

Antam dan DNi menargetkan pabrik pengolahan nikel super canggih itu beroperasi 2015 atau paling lama 2016. Tato mengatakan, teknologi DNi paling efektif  mengolah nikel. ''Unsur mineral, kobalt, hingga silika, semuanya terambil. Limbahnya sedikit sekali,'' ungkapnya.

Dia menjelaskan, kerja sama dengan DNi berjangka panjang. Bisa mencapai 20 hingga 30 tahun ke depan. Lokasi pabrik pengolahan itu kelak, kata Tato, dekat tambang Antam di Pomala atau Buli yang sudah memiliki infrastruktur bagus.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement