REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Angkasa Pura II Pengelola Bandara Internasional Soekarno-Hatta memprediksi jumlah penumpang saat perayaan Idul Fitri tahun ini mengalami peningkatan sebesar 2.824.346 jiwa.

Jumlah penumpang pada tahun lalu sekitar 2.553.376 jiwa sehingga peningkatannya mencapai 10,61 persen pada tahun ini.

General Affairs Manager Bandara Soekarno-Hatta, Yudis Tiawan memaparkan secara umum pada H-7 sampai H+7 jumlah penumpang akan mengalami peningkatan.

Pada lebaran tahun lalu jumlah penumpang sekitar 2.553.376 orang maka pada tahun ini diprediksi meningkat sebesar 10,61 persen atau 2.824.346 jiwa.

“Pada H-2 diprediksi terjadi peningkatan 202.692 penumpang. Tahun ini peningkatan sekitar 15 persen, karena sebelumnya sebanyak 176.855 jiwa,” katanya pada Republika, Senin (22/7). Sedangkan untuk puncak arus balik terjadi pada H+6 yaitu 212.726 jiwa.

Menurut Yudis peningkatan jumlah penumpang terjadi karena dipengaruhi oleh rata-rata yang mengacu pada jumlah tahun lalu. Selain itu, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya lebaran bersamaan dengan liburan sekolah.

Serta kemampuan ekonomi yang membuat orang melakukan perjalanan mudik lebaran. Pihak AP II akan mempunyai operasi posko gabungan terkait persiapan mudik. Ia juga mengatakan AP II sudah menghimbau sejumlah maskapai penerbangan untuk tidak menjual tiket pada counter tiket bandara menjelang lebaran.

“Sejumlah airlines sudah dihimbau pada H-7 sampai H+7 jangan membuka counter tiket untuk penjualan. Penumpang yang datang ke terminal harus sudah bawa tiket,” paparnya.

Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi penumpukan penumpang atau antrean pada sekitar terminal. Selain itu, untuk menghindari praktik percaloan pada saat berada di bandara. Ia menambahkan kepada semua penumpang diharapkan tetap menjaga kewaspadaan baik untuk dirinya maupun barang bawaannya.  

Ikuti Whatsapp Channel Republika