Senin 22 Jul 2013 14:32 WIB

Bupati di Papua Larang KB

Rep: Hannan Putra/ Red: A.Syalaby Ichsan
Keluarga Berencana. Ilustrasi
Foto: .
Keluarga Berencana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TIOM -- Tingginya angka kematian di Papua khususnya Kabupaten Lanny Jaya sudah pada taraf sangat mengkhawatirkan. Kematian disebabkan penyebaran penyakit HIV AIDS dan infeksi saluran pernapasan akut (ispa).

Salah seorang tenaga medis di RSUD Wamena, dr Mukri Nasution mengatakan, di Kabupaten Lanny Jaya yang wilayahnya tak begitu besar tercatat 3260 penderita HIV dan AIDS. Sayangnya, yang mendapatkan perawatan dan berobat cuma 600-an orang.

"Sebenarnya jumlahnya bisa lebih tinggi dari itu. Itu baru yang tercatat dan diketahui. Yang tidak melapor mungkin lebih banyak lagi," jelas Mukri kepada Republika, Ahad (21/7).

Bupati Lanny Jaya  Befa Yigibalom membenarkan HIV AIDS dan gangguan pernafasan sangat tinggi di tempatnya. "Itu penyakit yang paling mematikan bagi orang pegunungan. Dulu hampir setiap hari ada air mata," jelasnya.

Dengan tingginya angka kematian, Bupati Befa mewajibkan bagi setiap warganya untuk melahirkan anak. "Tolong lapor bapak presiden, program kita di Lanny Jaya wajib melahirkan anak, seperti di Australia," paparnya dihadapan Menteri Kesehatan.

Befa mengatakan, program tersebut khusus untuk dicanangkan di Tanah Papua saja. "Tanah yang luas harus didiami oleh orang asli Papua. Sehingga program di Papua terutama di pegunungan adalah 'no KB'. Ini hanya untuk di Pegunungan Papua," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement