REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Para pedagang daging sapi di Pasar Anyar, Bogor, Jawa Barat, mengatakan, pasokan daging sapi lokal masih mencukupi. Mereka mengaku belum perlu menambah dagangannya dengan daging sapi impor.
Seorang pedagang sapi, Sulaeman, mengatakan, daging sapi impor hanya ramai di televisi. Sebab, hingga kini pasokannya belum sampai ke para pedagang. Jika daging impor datang, Sulaeman tidak berminat menjualnya. ''Pembeli juga tahu mana yang lebih bagus,'' kata Sulaeman, Senin (22/7).
Pedagang daging sapi lainnya, Ale, tidak keberatan jika harus menjual daging sapi impor. ''Walau daging sapi impor berbeda rasa dengan daging lokal, mendekati lebaran saat stok daging lokal mulai menipis pembeli akan beli daging impor juga,'' tutur Ale.
Namun, dikatakan Ale sejauh ini pembeli masih memilih daging sapi lokal meski harganya masih berkisar Rp 97 ribu hingga Rp 100 ribu.
Ditemui terpisah, Dita, seorang pembeli di pasar tersebut khawatir jaminan halal daging sapi impor. ''Saya dengan asosiasi pedagang sapi juga meragukan kehalalan daging yang diimpor Bulog,'' ungkap Dita.
Karyawati sebuah lembaga pelatihan pendidikan itu mengaku merasa lebih aman mengonsumsi daging lokal. Dita berharap ada kepastian dan jaminan kehalalan dari pihak terkait atas daging sapi yang diimpor dari Australia itu. ''Masyarakat perlu kepastian atas daging yang ditangani pemerintah. Apalagi, daging impor juga masuk ke supermarket,'' ungkap Dita.
Pendapat serupa disampaikan pembeli lainnya, Tati. Ia mengaku masih memilih daging lokal, meski tidak menutup kemungkinan ia bakal beralih membeli daging impor.