REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Lain padang lain belalang, beda daerah beda pula khas kulinernya. Seperti kolak singkong dan kolak ubi khas Papua. Kuliner lezat yang tak akan pernah didapati di mana pun, kecuali di bumi Cendrawasih. Tak hanya itu, kuliner tersebut hanya muncul selama Ramadhan dan hari raya saja. Jadi amat sayang jika berkunjung ke Papua saat Ramadhan, namun tidak mencicipi kuliner lezat itu.
Kolak ubi tersebut biasa ditemui di Walesi, salah satu perkampungan Muslim yang ada di wilayah pegunungan Wamena, Papua. Jenis kuliner memang tak banyak dan beragam. Namun kehadiran kolak ubi tersebut menjadi sesuatu yang spesial.
Kehadiran kolak menuai decak kagum para pejabat negara. Dalam kunjungan Mendikbud, Menkes, Staf khusus presiden, serta pejabat-pejabat pusat lainnya ke Wamena Sabtu (20/7), mereka disuguhi kolak ubi sebagai hidangan takjil berbuka puasa. Selepas mencicipi kuliner lokal tersebut para pejabat pun saling bertanya-tanya, apa paduan dan resep masakannya.
"Kolak ubi jalar atau petatas ini ada khasnya. Ada juga kolak singkong dan keladi. Bumbu dan pengolahannya berbeda. Rasanya juga berbeda. Ini tak akan kita jumpai di Jakarta," Jelas Staf Khusus Presiden Urusan Otonomi Daerah, Feliks Wanggai.
Feliks mengisahkan, Papua adalah kampung halamannya sendiri. Ia lahir dan besar di Tanah Papua. Selanjutnya ia berangkat ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan hingga mendapat tempat sebagai pejabat negara. Walau cuma kuliner sederhana, Kehadiran kolak ubi tersebut dirasakannya bisa mengobati kerinduan bertahun-tahun pada bumi kelahirannya itu.
"Bagi saya sendiri ketika sudah lama meninggalkan Papua, empat hari terakhir ini ada rasa rindu dengan pengalaman saya pada Ramadhan waktu kecil. Suasana ini kadang tidak akan kita jumpai di Jakarta. Seperti suara orang mengaji dengan logat khasnya Papua," kisahnya.
Sebenarnya cara pembuatan kolak tersebut cukup sederhana. Perbedaannya, gula yang dipakai adalah gula aren yang diolah oleh petani Papua. Hal itu menjadikan kolak tersebut memiliki rasa gurih dan sensasi berbeda di lidah. Manisnya lembut dan gurih.