Selasa 23 Jul 2013 12:40 WIB

Ramadhan Pohan: FPI Ngawur

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Ramadhan Pohan
Foto: Puspa Perwitasari/Antara
Ramadhan Pohan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan bereaksi keras terhadap pernyataan Ketua Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq yang menyebut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pecundang. Dalam keterangan persnya ia menyebut pernyataan FPI ngawur. "Menyebut Presiden RI pecundang gara-gara memberi teguran, jelas FPI ngawur," kata Ramadhan, Selasa (23/7).

Ia menyatakan, teguran SBY terhadap FPI atas ricuh kendal sudah tepat. Menurutnya kepala negara layak menegur elemen ormas yang menabrak aturan dan ketertiban. "Ricuh Kendal memang harus disikapi tegas oleh presiden," ujarnya.

Negara, kata Ramadhan, tak boleh kalah berhadapan dengan elemen masyarakat yang menggunakan provokasi kekerasan. Jika negara membiarkan FPI melakukan sweeping, maka hal itu bisa jadi preseden buruk. Apalagi, amar makruf nahi mungkar tidak boleh dilakukan dengan arogan. "Bukan berarti semau gue, main hakim sendiri. Sweeping ala FPI, apa pun alasannya, jelas kangkangi hukum. Ada kepolisian jika terjadi pelanggaran hukum," kata Ramadhan.

Ramadhan menyatakan, Islam adalah agama damai, bukan provokatif dan kekerasan. Karenanya, ricuh kendal yang diakibatkan sweeping FPI patut disesalkan karena telah menewaskan satu orang pengguna jalan yang tidak mengerti apa-apa. "Kita wajib prihatin," katanya.

Ia pun meminta FPI dan Rizieq Shihab untuk menarik ucapan kasarnya terhadap SBY. Ramadhan menyatakan, kecaman Rizieq terhadap SBY kontraproduktif terhadap FPI sendiri. "Di Ramadhan, sesama Muslim biasa bermaafan jika terjadi khilaf," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement