Rabu 24 Jul 2013 11:34 WIB

Astra Credit Company Akan Naikkan Bunga Kredit

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Suku bunga kredit/ilustras
Foto: ist
Suku bunga kredit/ilustras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Astra Credit Company berencana akan menaikkan tingkat bunga kreditnya sejalan dengan kenaikan suku bunga yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI). Kenaikan bunga kredit di ACC akan berlaku mulai Agustus 2013.

Chief Executive Officer ACC Jodjana Jody mengatakan saat ini perseroan tengah menghitung berapa kenaikan bunga kredit yang akan dibebankan kepada masyarakat. "Setidaknya 50 basispoin bisa terjadi," kata Jodjana kepada wartawan di Jakarta, Selasa (23/7) malam.

Saat ini bunga kredit di ACC bervariasi, mulai dari 5,5 persen hingga 7,5 persen. Saat ini perseroan tengah menghitung bunga kredit sumber pendanaan sebelum memutuskan berapa persen kenaikan bunga di Agustus.

Hingga Juni 2013 ACC telah menyalurkan pembiayaan kendaraan bermotor senilai Rp 13,06 triliun atau sekitar 96 ribu unit kendaraan. Nilai pembiayaan ini tumbuh sekitar 5,5 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk jumlah unit, Jodjana mengaku pertumbuhannya mencapai 10 persen. Hal tersebut didorong oleh banyaknya peluncuran mobil murah sehingga meskipun nilainya kecil, namun unitnya besar. "Di akhir tahun kami menargetkan pembiayaan kendaraan bermotor sekitar Rp 25 triliun," kata dia.

Terkait kenaikan suku bunga acuan BI dan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, Jodjana mengungkapkan perseroan tidak akan merevisi target akhir tahun. Ia menilai kenaikan BBM kali ini tidak berdampak sehebat kenaikan pada 2005. Ketika itu pasar otomotif terkoreksi hingga 40 persen dalam 6 bulan pertama.

Ia menilai kenaikan kali ini hanya akan berdampak dua bulan pertama pascanaiknya harga BBM. Itupun hanya sekitar 10 persen. Dampaknya diperkirakan baru akan terlihat di Bulan Agustus karena kenaikan BBM kali ini bersamaan dengan peak month sehingga belum berpengaruh.

Optimisme ACC terhadap pertumbuhan pembiayaan juga didorong oleh rencana pemerintah yang bakal mengeluarkan aturan terkait low cost green car (LCGC). Jika aturan cepat keluar, kata Jodjana, diperkirakan pembiayaan ACC akan flat atau justru bertumbuh sehingga dampak harga BBM tidak akan terasa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement