REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Dua terduga teroris yang tewas saat digerebek di Tulungagung, Jawa Timur (Jatim) Senin (22/7) jenazahnya sudah berada di Jakarta. Sampai saat ini, dua jenazah yang diduga teroris di bawah arahan Santoso, pimpinan Komando Mujahidin Indonesia Timur (KMIT) masih diautopsi.
Autopsi dilakukan untuk mengetahui ciri dari tubuh terduga. Selain itu, pembersihan jenazah akibat luka tembakan di kepala ini juga masih dilakukan. “Juga dilakukan tes DNA agar bisa dicocokan dengan keluarga yang nanti akan mengambil jenazahnya,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Ronny F Sompie Rabu (24/7).
Jenderal bintang dua ini mengatakan, prosedur bagi terduga teroris yang terpaksa ditembak mati memang harus terlebih dahulu di bawa ke RS Polri Kramat Jati di Jakarta. Langkah ini, menurut dia, dilakukan demi memberikan jaminan jenazah kembali kepada keluarganya, kelak tubuh mereka dapat dimakamkan secara layak. “Jadi forensik kepada jenazah itu penting sebagai bentuk analisa detail tentang tubuh terduga,” ujar dia.
Sementara, untuk dua terduga teroris lainnya yang ikut digrebek namun ditangkap hidup-hidup, masih diperiksa oleh Densus 88.
Sebelumnya,Dayah dan Rizal dua terduga teroris yang tewas dilumpukah oleh petugas Densus 88. Mereka bersama kedua terduga teroris lainnya ditembak di sebuah rumah makan di Jl. Pahlawan Tulungagung.