Kamis 25 Jul 2013 03:08 WIB

Ahok Ancam Pindahkan Petugas Pajak ke Pemakaman, Kok?

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, Sistem pembayaran pajak secara online ternyata membuat tidak nyaman sejumlah oknum petugas pajak. Sistem yang sedianya untuk memudahkan pembayaran pajak itu, justru diakali agar kembali ke sistem manual. Praktik itu, terang saja membuat Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama, geram dan mengancam akan memutasi oknum tersebut ke unit lain yang saat ini sedang kekurangan pegawai.

Basuki mengakui telah menerima laporan sejumlah oknum petugas pajak kongkalikong dengan pengusaha untuk mengubah sistem pajak online menjadi manual. "Ada laporan. Kami pun sudah ancam pindahkan mereka (pegawai) ke Dinas Pemakaman," tegas Basuki, usai memberikan pengarahan dengan Dinas Pelayanan Pajak DKI di Balaikota, seperti dilansir situs beritajakarta.

Ia mengatakan, sejumlah oknum pegawai pajak mengajari para pengusaha untuk menyiasati kewajiban pembayaran pajak online. "Ada tempat yang sebelumnya sudah bisa cash register secara online, tapi malahan diajari mengganti ke sistem manual," ujarnya.

Basuki mengaku praktik permainan kotor oknum petugas pajak itu diketahui dari sejumlah rekan pengusaha. "Penerapan sistem online ini memang berdampak pembayaran pajak para pengusaha melonjak hingga 3,5 kali lipat. Pengusaha takut kalau dievaluasi selama dua tahun sebelumnya, uangnya ke mana?" ungkapnya.

Kondisi tersebut, lanjut Basuki, mengakibatkan beberapa pengusaha kongkalingkong dengan oknum pegawai pajak agar tidak menerapkan sistem pajak online di tempat usaha yang dimiliki.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement