REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Warga mengkhawatirkan beredarnya daging sapi gelonggongan atau oplosan dengan daging haram, juga ayam mati kemarin (tiren), menjelang Lebaran Idul Fitri 1434 H. Daging tersebut selalu dicampur dengan daging bagus.
Menurut Ida, warga Bandar Lampung, ia tidak bisa membedakan daging asli dengan gelonggongan, apalagi yang telah dioplos dengan daging babi. Ia juga meresahkan dengan ayam tiren yang mirip dengan ayam yang baru dipotong.
"Kalau sudah dipajang, pembeli susah mana daging yang baik dan tidak," kata ibu tiga anak ini, Kamis (25/7). Ia lebih memilih membeli ayam atau daging dengan pedagang sayur langganannya daripada di pasar tradisional meski harganya lebih mahal sedikit.
Ia berharap pemerintah rutin melakukan inspeksi mendadak ke pasar apalagi menjelang Lebaran ini. Banyak pedagang, memanfaatkan tingginya permintaan daging dan ayam dengan menjual daging atau ayam jelek.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lampung, Dessy Romas, saat dikonfirmasi, menyatakan sejauh ini belum menemukan adanya pedagang menjual daging gelonggongan atau oplosan dan ayam tiren. "Belum ada (daging gelonggongan) itu," ujarnya.
Pihaknya terus memantau tempat pemotongan sapi yang ada di Lampung. Dari laporan petugasnya, sampai kini belum ada yang menjual daging sapi gelonggongan.