Menarik Hikmah Nuzulul Quran

Red: Heri Ruslan

Kamis 25 Jul 2013 16:40 WIB

Alquran Foto: Republika/Agung Supriyanto Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Erik Purnama Putra

Ramadhan identik dengan Nuzulul Quran atau malam disampaikannya  wahyu kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril. Malam 17 Ramadhan merupakan saat turunnya Alquran. Ketua Bidang Dakwah Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Ahmad Kusyairi Suhail menyatakan, hikmah turunnya Alquran adalah sebuah solusi atas beragam problematika kehidupan manusia.

Ahmad mengatakan, sebelum kitab suci itu turun, kehidupan manusia benar-benar kacau tanpa arah. Namun, setelah Rasulullah menyebarkan ajaran Alquran ke berbagai penjuru dunia, dalam waktu singkat terjadi perubahan peradaban besar-besaran.

“Alquran mampu membawa masyarakat Muslim meraih kejayaan ekonomi dan peradaban fisik,” katanya, Rabu (24/7).

Kejayaan berbagai negara pada era itu, kata dia, didapat karena masyarakatnya dengan penuh keyakinan mengamalkan setiap petunjuk dalam Alquran. Alhasil, berkat taat pada ajaran Rasulullah, umat manusia berhasil keluar dari lorong kegelapan untuk menuju cahaya Islam. “Momen turunnya Alquran penting dijadikan bahan introspeksi.”

Terutama, sejauh mana umat Islam menjadikan kitab sucinya ini sebagai pedoman dalam menjalani hidup. Ahmad mengingatkan, kehidupan rakyat Indonesia yang tertatih-tatih meski dilimpahi kekayaan sumber daya alam perlu dikoreksi. Bisa jadi, kata dia, masyarakat kurang bersyukur dengan anugerah yang diberikan Sang Pencipta.

Mereka jarang berinteraksi atau malah menjaga jarak dengan Alquran. Ahmad mengatakan, keadaan ini merupakan penyebab keterpurukan negara yang penduduknya mayoritas Muslim. “Sekarang harus diakui, umat menjauh dari Alquran, mulai kurang akrab dengan Alquran. Maka itu, harus siap menanggung risikonya,” ujar Ahmad.

Sudah saatnya, Ahmad melanjutkan, umat Islam kembali ke Alquran. Mencintai kitab suci ini dan kemudian mengamalkannya. Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen meminta umat Islam untuk tidak mengabaikan peristiwa Nuzulul Quran. Momen turunnya pertama kali wahyu Allah itu disebut dalam Alquran sebagai malam Lailatul Qadar.

Dalam hadis riwayat Muslim, turunnya Alquran pada hari Senin, bertepatan dengan diangkatnya Muhammad sebagai Rasulullah. Karena momen ini sangat mulia, diharapkan seluruh umat Islam untuk tidak melewatkannya begitu saja. Banyak amalan dan pelajaran yang bisa didapat jika mampu memahami esensi ajaran yang diamalkan Nabi Muhammad.

Dengan keagungan malam Nuzulul Quran itu, selayaknya masyarakat mengambil momentum peringatan sebagai pendorong untuk meningkatkan gairah mempelajari Alquran. Kemudian, mendalami maknanya melalui para ulama ahli tafsir dan bukan merasa sok pintar menafsirkan sendiri tanpa pengetahuan bahasa Arab yang cukup.

Dengan mengamalkan isi Alquran sekuat tenaga, diharapkan umat Islam dapat menjadi contoh bagi umat lain dalam berperilaku mulia. Menurut dia, Nabi Muhammad menyatakan, orang terbaik di antara umatnya adalah mereka yang mempelajari Alquran dan yang mengajarkannya kepada orang lain.

Terpopuler