REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK--Sekitar seribu hektare padi di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur terancam gagal panen karena serangan hama wereng di daerah tersebut selama beberapa pekan terakhir. Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Trenggalek, Joko Surono, Kamis mengatakan, total ada 1.420 hektare tanaman padi di daerahnya yang menjadi area endemik wereng.
"Konsentrasi paling banyak ditemukan di daerah Kecamatan Durenan dan Watulimo," ungkapnya. Di dua wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten Tulungagung ini, 30-an hektare tanaman padi dewasa (umur sekitar 60-70 hari) bahkan mengalami puso atau gagal panen.
Menurut Joko, kegagalan panen padi di dua wilayah tersebut disebabkan petani terlambat melakukan pencegahan secara dini, atau setidaknya melakukan tindakan cepat begitu hama wereng mulai bermunculan.
"Saat ini kami terus membagikan bantuan pestisida ke spot spot yang terancam. Di wilayah Durenan saja ada sekitar 500 kilogram (pestisida) kami berikan secara cuma-cuma kepada petani, 400 kilogram diantaranya merupakan bantuan (pemerintah) provinsi," terang Joko.
Hingga saat ini, total satu ton bantuan pestisida telah digelontor secara masif kepada ribuan petani setempat. Hasilnya, kata Joko, perkembangbiakan wereng yang semula terus meningkat kini bisa dikendalikan. Spot-spot atau titik-titik persawahan yang menjadi konsentrasi wereng juga telah menurun drastis.
"Total sudah satu ton pestisida kami bagikan secara langsung kepada petani, terutama di daerah (Kecamatan) Watulimo dan Durenan," terang Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Trenggalek, Joko Surono, Kamis.
Ia mengakui potensi gagal panen di daerahnya pada musim tanam (MK-1) kali ini cukup tinggi. Meski sudah ada 30-an hektare yang dipastikan gagal panen, Joko memastikan sebagian besar tanaman padi yang terancam hama wereng bisa diselamatkan. Indikasi itu setidaknya terlihat dari kondisi tanaman padi di wilayah Durenan dan Watulimo yang kembali terlihat segar dan menguning normal.
Petugas dan penyuluh di bagian pengendali penyakit tanaman juga aktif melakukan pemeriksaan di sejumlah spot tanaman padi petani yang sebelumnya menjadi kawasan "invasi" hama wereng. "Ini konsekuensi dari kondisi cuaca yang cenderung basah (hujan) sehingga memicu perkembangbiakan hama wereng tidak terkendali," jelasnya.