REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan memprotes bentuk bangunan pos pengamanan yang disiapkan pihak kepolisian untuk menjaga keamanan di Bandar Udara Kualanamu.
Protes itu disampaikan Dahlan Iskan kepada Dirut PT Angkasa Pura 2 Tri S Sunoko dan Kapolres Deli Serdang AKBP Dicky Patrianegara dalam soft operasional di Bandara Kualanamu, Kamis.
Dalam soft operasional Bandara Kualanamu tersebut, terlihat pos pengamanan itu terdiri dari "triplek" atau kayu yang dipakukan pada kayu yang berdiri. Meski bangunan pos pengamanan tersebut belum selesai, sudah diletakkan spanduk bertuliskan "Pos Pengaman Operasional Bandara".
"Masa bandara secantik ini diwarnai bangunan seperti itu," kata Dahlan.
Mantan Dirut PT PLN (Persero) tersebut menilai bentuk pos pengamanan tersebut justru memberikan kekurangan pada Bandara Kualanamu yang bertaraf internasional. Ia mengharapkan Dirut PT Angkasa Pura 2 Tri S Sunoko dan Kapolres Deli Serdang AKBP Dicky Patrianegara dapat berkoordinasi untuk segera membongkar bangunan pos pengamanan tersebut.
"Ini cacat sekali. Kayak ada 'duri'," katanya sambil mengusap dada.
Dahlan Iskan mengusulkan agar bentuk pos pengamanan tersebut dapat menambahkan kemegahan Bandara Kualanamu dan disesuaikan dengan kemegahan infrastruktur pengganti Bandara Polonia ini.
Ia mengusulkan untuk memakai tenda lebar yang dapat disewa dari pihak lain dan menyarankan agar PT Angkasa Pura 2 menanggung biaya sewa alat yang akan dijadikan pos pengamanan itu.
"(Bangunan) ini agar dibongkar saja. Nanti polisinya juga malu karena bangunannya kayak punya pedagang kaki lima," katanya.