Kamis 25 Jul 2013 23:38 WIB

Pengecekan Kelaikan Kendaraan, Empat Bus Ditilang

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Uji Kelaikan Kendaraan
Foto: antara
Uji Kelaikan Kendaraan

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menjelang hari raya Idul Fitri, sejumlah angkutan umum jarak jauh di terminal Jombor, Sleman ditilang dalam operasi kelaikan kendaraan.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Sultan Fathoni, mengatakan pengecekan kelaikan kendaraan tersebut dilakukan untuk persiapan angkutan lebaran jarak jauh. 

"Persiapan angkutan lebaran jarak jauh, luar kota, AKAP. Yang dicek antara KIR dan kenyataannya. Contoh, waktu cek KIR ban kendaraannya bagus, tapi setelah itu diganti," katanya di terminal Jombor, Kamis (25/7).

Pengecekan kelaikan kendaraan dilakukan pada mesin kendaraan, rem, kaca, ban, dan juga baut kendaraan. Ia melanjutkan, kendaraan yang melanggar aturan akan ditilang dan diusulkan untuk tidak beroperasi. 

Selain itu, pengecekan juga dilakukan terhadap sopir kendaraan. "Sopir yang diperiksa sim nya dan kelengkapan surat-surat kendaraan, untuk pengecekan narkoba belum," katanya.

Dengan pengecekan kelaikan kendaraan diharapkan keamanan dan keselamatan pemudik dapat terjamin.

Sementara itu, Kepala Seksi Pengendalian dan Operasi Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman, Imam Bajuri, mengatakan pengecekan kelaikan dilakukan pada 25 kendaraan. "Yang tertangkap ada hand rem tidak berfungsi, lampu izin trayek mati, dan akan ditilang. SIM dan STNK lengkap," katanya.

Empat sopir bus yang ditilang dalam operasi ini diantaranya satu bus jurusan Yogya-Magelang karena telah habis masa KIR, dua bus jurusan Yogya-Magelang karena tidak laik jalan, dan satu bus jurusan Yogya-Sumatera karena masa trayek yang telah habis.

Pengecekan kelaikan kendaraan ini dilakukan oleh personel gabungan dari TNI, Polisi, dan Dishub Kabupaten Sleman dan Provinsi. Pengecekan kelaikan kendaraan akan kembali dilakukan pada H-7 lebaran. "Kalau kendaraan laik jalan akan ditempel stiker angkutan lebaran," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement